Ekonom Ingatkan Dampak IPO BUMN Atas Pembagian Dividen BRI ke Negara

Pemerintah diingatkan konsekuensi kebijakan IPO BUMN yang berdampak pada pengurangan hak negara atas dividen untuk menambah kas negara seperti yang ditorehkan PT (Persero) Bank Rakyat Indonesia BRI .

5 Maret 2024, 08:00 WIB

Jakarta Ekonom Konstitusi Defiyan Cori mengingatkan pemerintah akan konsekuensi kebijakan IPO BUMN yang berdampak pada pengurangan hak negara atas dividen untuk menambah kas negara.

Defiyan Cori menyampaikan apresiasi sepatutnya diberikan kepada jajaran Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).PT. (Persero) Bank Rakyat Indonesia Tbk. (kode BEI BBRI) atas kinerja yang telah ditorehkan semenjak dipimpin duet Direktur Utama (Dirut) Sunarso dan Wakil Dirut Catur Budi Harto.

Dalam keterangan Selasa 5 Maret 2024, Defiyan Cori, melihat salah satu indikator kinerja sebuah badan hukum usaha sebagai entitas ekonomi dan bisnis yang dinilai sebagai prestasi manajemen secara periodik (1 tahunan) oleh publik, yaitu perolehan laba.

BI Bali Minta Waspadai Kenaikan Harga Beras hingga Canang Sari di Februari 2024

Khusus bagi pemegang saham (shareholders) perusahaan tentu saja yang ditunggu adalah pembagian dividen yang berasal dari perolehan laba tahunan tersebut.

Untuk itulah, kata Defiyan Cori, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jum’at 1 Maret 2024 BUMN BRI menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80% atau senilai Rp 48,1 triliun sebagai dividen yang dibagikan ke pemegang saham atau setara dengan Rp 319 per lembar saham. Porsi dividen yang merupakan hak negara sebagai pemegang saham mayoritas adalah sejumlah Rp 25,71 triliun.

Dan, jumlah ini sudah termasuk interim yang telah dibayarkan sebelumnya kepada negara pada pada 18 Januari 2024 sejumlah 6,77 triliun. Jadi, sisa porsi dividen tunai yang harus dibagikan kepada negara melalui rekening kas umum berjumlah Rp 18,94 sebagaimana disampaikan Dirut BRI Sunarso yang dikutip Defiyan Cori. Porsi lainnya dibagikan kepada pemegang saham publik sejumlah Rp 22,39 triliun yang mana sejumlah Rp 5,9 triliun telah dibayarkan tahun lalu, sehingga sisa dividen tahun ini hanya dibagikan sejumlah Rp 16,49 triliun.

Nasabah BRI Tak Perlu Khawatir, Kas ATM dan CRM Cukup Layani Selama Libur Natal Tahun Baru 2024

Artikel Lainnya

Terkini