Jakarta – Libur panjang Idul Fitri tidak menghentikan roda ekspor perikanan Indonesia.
Dari tanggal 24 Maret hingga 2 April 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk perikanan mencapai Rp1 triliun.
Hal ini menunjukkan konsistensi Indonesia dalam menjaga momentum perdagangan, bahkan di tengah perayaan hari besar.
Komitmen ini dikonfirmasi oleh Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP), dalam pernyataan resmi di Jakarta.
“Selama periode H+1 Lebaran, aktivitas ekspor tetap berjalan di 32 provinsi,” ungkapnya. Sebagai upaya menjaga kelancaran, KKP melalui Badan Mutu memastikan layanan penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) tetap beroperasi.
Sertifikasi ini menjadi kunci bahwa produk perikanan Indonesia memenuhi standar sanitasi dan keamanan internasional.
Ekspor perikanan Indonesia yang tersebar ke 140 negara mencakup sejumlah komoditas unggulan seperti udang, tuna, cumi, gurita, kepiting, dan rumput laut. Beberapa negara tujuan utama selama periode libur termasuk Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Ekspor Berbagai Wilayah
Aktivitas ekspor selama libur Lebaran berlangsung masif di berbagai daerah. Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu wilayah dengan volume ekspor terbesar, sebanyak 413 pengiriman yang setara dengan 4,5 juta kilogram produk perikanan.
Sementara itu, Bali dan Jawa Timur juga mencatat kontribusi signifikan dengan masing-masing 312 ribu kilogram dan 2,8 juta kilogram.
Dari wilayah timur, Papua Barat Daya melalui Sorong mencatat 46 ribu kilogram ekspor.
“Secara umum, layanan ekspor dari barat hingga timur Indonesia berjalan lancar meski dalam kondisi libur. Tak ada hambatan di negara tujuan, berkat kepatuhan produk kita terhadap standar mutu internasional,” tambah Ishartini.
Dalam periode ini, total volume ekspor nasional mencapai lebih dari 20 ribu ton dengan frekuensi 2.774 kali pengiriman.
Angka tersebut mengukuhkan nilai ekspor hingga Rp1 triliun, sebuah pencapaian signifikan yang menunjukkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
Strategi Diversifikasi
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menyoroti pentingnya diversifikasi produk dan pasar ekspor. “Kami fokus pada beberapa komoditas unggulan untuk menjadi champion di tingkat internasional,” ujarnya.
Selain memperluas jangkauan pasar, KKP terus memperkuat sistem quality assurance di sepanjang rantai pasok, memastikan produk perikanan Indonesia mampu bersaing dan diterima di panggung internasional. ***