Empat Wisatawan Terseret Banjir Bandang di Probolinggo

6 November 2017, 06:29 WIB
banjir1
Banjir bandang di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur/foto:bpbd probolinggo

PROBOLINGO – Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap wisatawan yang dilaporkan terseret saat terjadi banjir bandang di sungai di Wisata Air Umbulan di Desa Sukapura Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur

Mereka disapu banjir bandang saat mandi di Wisata Air Umbulan di Desa Sukapura Kecamatan Sukapura, Minggu (5/11/2017) pukul 13.35 WIB.

“Debit sungai cepat meningkat menyebabkan empat orang tidak sempat naik ke permukaan. Mereka hanyut terseret banjir bandang,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com.

Dua orang berhasil selamat setelah berpegangan batu yaitu Zainul Arifin (24) dan Ahmad Basori (15) yang berasal dari Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo.

Tim SAR gabungan dari BPBD Probolinggo, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pariwisata, relawan dan masyarakat mencari dua korban hanyut.

Pada pukul 19.15 WIB, korban bernama Ferdiansah (14) warga Kelurahan Kademangan RT 03/RW 06 berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Muara Sungai Pesisir.

Jarak antara lokasi Wisata Air Umbul dengan Muara Sungai Pesisir cukup jauh karena melalui 5 kecamatan. Tim SAR masih mencari satu orang yang hilang yaitu Lukman (22) warga Kelurahan Kademangan RT 03/RW 06. Saat ini korban dibawa ke RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo.

Pencarian akan dilanjutkan karena kondisi gelap dan aliran sungai deras. Sungai ini memang jalur lahar dingin Gunung Bromo sewaktu erupsi. Kondisi cuaca saat kejadian, di sekitar wilayah Gunung Bromo seperti di Ngadisari dan sekitarnya hujan deras cukup lama sehingga terjadi peningkatan debit air sungai.

“Curah hujan akan terus meningkat seiring memasuki musim penghujan,” sambungnya. Kejadian banjir, longsor dan puting beliung atau angin kencang akan meningkat pula. Masyarakat dihimbau untuk hati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya.

Jika di bagian hulu terjadi hujan hendaknya masyarakat mengurangi aktivitas di sekitar sungai. Kondisi daerah aliran sungai yang semakin kritis juga makin meningkatkan kejadian banjir bandang. (des)

Berita Lainnya

Terkini