Denpasar – Enzyim Bali mengajak masyarakat memanfaatkan sampah organik seperti sisa buah-buahan untuk dimanfaatkan dengan membuatnya menjadi eco enzyme sehingga memiliki nilai lebih.
Menurut Ketua Enzyme Bali Ketut Weda Sugama, masalah pencemaran lingkungan adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi saat ini.
Kerusakan tidak hanya memberi dampak buruk terhadap kesehatan manusia namun juga, keanekaragaman hayati, dan ekosistem global semakin jelas. Hal itu bisa dirasakan pada dampak pencemaran di udara.
Diakuinya, masalah sampah belum di Bali terpecahkan meskipun sudah ada regulasi baik di tingkat provinsi dan kabupaten kota.
Dirinya telah menggalang potensi masyarakat yang sudah berjalan lima tahun ini, dengan tujuan akhirnya adalah Bali Bebas Sampah organik.
“Sampai saat ini, sampah organik masih menjadi momok kita, artinya apa yang sudah dituangkan dalam Pergub Gubernur Bali No 47 Tahun 2018, tentang pengolahan sampah berbasis sumber itu, menurut saya belum efektif,” tandasnya.
Harus ada gerakan-gerakan masyarakat seperti dilakukan Enzyme Bali, agar para orangtua melakukan edukasi kepada anak muda generasi mendatang, agar mulai lebih peduli kepada lingkungan.
Kegiatan kali ini, mengajak anak anak muda agar nantinya mereka bisa mengolah sampah organik di rumah masing-masing.
Berlatar kondis itulah, 40 Organisasi anak anak muda yang berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjaga dan memulihkan lingkungan.
“Kami ingin berbagi langkah-langkah konkret yang telah kami ambil untuk mengatasi pencemaran lingkungan dan upaya-upaya kami dalam penanganannya,” tutur Weda Sugama di sela demo pembuatan sampah organik Eco Enzyme di rumah warga Jalan Seroja, Denpasar, Minggu 10 September 2023.
Salah satunya, mengolah sampah organik menjadi cairan permentasi yang memiiki sejuta manfaat.
Pihaknya percaya, dukasi masyarakat sangat penting dalam mengurangi pencemaran lingkungan.
Karenanya, Enzyme aktif terlibat dalam kegiatan kesadaran lingkungan di komunitas lokal.
Kemitraan strategis dilakukan dengan pemerintah dan LSM yang berfokus pada lingkungan untuk berkolaborasi dalam inisiatif pemulihan lingkungan dan mengadvokasi perubahan kebijakan yang lebih baik.
“Kami sadar perubahan besar dalam mengatasi pencemaran lingkungan memerlukan kolaborasi dan upaya bersama dari seluruh masyarakat,”tandasnya.
Dalam kerangka itulah, pihaknya mengundang semua pihak, termasuk pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat umum, untuk bergabung dengan gerakan ini.
Bersama-sama, dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
“Dengan mengedukasi cara membuat Eco Enzyme serta pemanfaatannya,” tandasnya.
Menyebarluaskan informasi dan membuat eco enzyme, mengolah sampah dari rumah tangga sendiri, agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir TPA. ***