Erafone Ajak Konsumen Kelola Sampah Elektronik Melalui Program ‘Jaga Bumi’

Program 'Jaga Bumi' menyediakan dropbox di toko-toko Erafone di seluruh Indonesia, tempat konsumen mengumpulkan perangkat elektronik bekas

18 September 2025, 17:05 WIB

Denpasar – Erajaya Group, melalui anak perusahaannya Erafone, meluncurkan program ‘Jaga Bumi’ sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Inisiatif ini berfokus pada Extended Producer Responsibility (EPR), yang mengajak konsumen untuk mengelola limbah elektronik (e-waste) secara bertanggung jawab.

Program ‘Jaga Bumi’ menyediakan dropbox di toko-toko Erafone di seluruh Indonesia, tempat konsumen dapat mengumpulkan perangkat elektronik bekas mereka.

Menurut Jimmy Perangin Angin, Group Chief of HC, GA, Litigation & CSR Erajaya Group, langkah ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran dan membangun ekosistem pengelolaan e-waste yang terstruktur dan berkelanjutan.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi, menghadirkan perubahan positif tidak hanya bagi pelanggan, tetapi juga untuk masa depan bumi Indonesia,” ujar Jimmy dalam konferensi pers di Denpasar, Bali Kamis 18 September 2025.

Indonesia menghadapi tantangan besar terkait e-waste. Berdasarkan data Global E-Waste Monitor 2024, produksi sampah elektronik global tumbuh lima kali lebih cepat daripada kapasitas daur ulang.

Di Indonesia, e-waste diperkirakan melonjak dari 2,1 juta ton pada 2023 menjadi 4,4 juta ton di tahun 2030, menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan.

Sejak diluncurkan, program ‘Jaga Bumi’ telah berhasil mengumpulkan 2.255 unit e-waste secara nasional.

Pencapaian ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 161.700 kg CO₂, penghematan energi ±301.261 kWh, dan pengurangan kebutuhan lahan TPA seluas 10 m².

“Angka-angka ini membuktikan bahwa langkah kecil dari konsumen, jika difasilitasi dengan benar, dapat memberikan dampak lingkungan yang signifikan,” kata Jimmy.

Stephen Warouw, Head of Corporate and Marketing Communication Erajaya Group, menambahkan bahwa kampanye ini akan terus dilanjutkan dan diperluas ke berbagai kota di Indonesia.

Ia berharap inisiatif ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta dalam mengelola sampah elektronik demi masa depan yang lebih hijau. (*)

Berita Lainnya

Terkini