![]() |
Ketua FBN Bali Agustinus Nahak mendukung sikap pemerintah soal Natuna /ist |
Denpasar – Ketua Forum Bela Negara (FBN) Bali Agustinus Nahak
menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah kompromi terkait keutuhan wilayah NKRI.
Hal itu disampaikan Agustinus menanggapi aksi kapal berbendera Cina yang
memasuki ke perairan Natuna tanpa izin beberapa waktu lalu.
Pihaknya memberikan apresiasi terhadap sikap tegas Pemerintah Indonesia yang
tidak akan pernah mengakui Nine-Dash Line atau sembilan garis putus-putus yang
diklaim Cina, sebagai sikap yang tepat.
Natuna telah jadi milik Indonesia sesuai dengan ketetapan United Nations
Convention for The Law of The Sea (UNCLOS) atau konvensi Hukum Laut PBB pada
1982.
“Kami tidak akan kompromi dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Inilah
saatnya gaung bela negara yang tertanam di dada setiap anak bangsa harus
dipancarkan, NKRI harga mati,” kata Agustinus.
Menurutnya, di satu sisi Indonesia juga harus membangun kekuatan militer yang
lebih baik untuk mengantisipasi kemungkinan intervensi dari negara lain. Kini
militer Indonesia sudah menyiagakan alat tempur di laut dan udara di Natuna.
FBN juga memberikan penghargaan kepada pemerintah melalui Kementerian Luar
Negeri RI sudah memanggil Duta Besar RRC untuk Indonesia. “Indonesia juga
melayangkan nota protes ke Beijing pada 30 Desember 2019 serta sikap TNI yang
siap menghadapi segala kemungkinan,” tutur Nahak.
Diketahui, ulah Cina di Laut Cina Selatan juga dilawan oleh Filipina. Filipina
membawa sengketa Laut Cina Selatan ke Permanent Court of Arbitration karena
menentang Nine Dash Line.
Pada 12 Juli 2016 Permanent Court of Arbitration menyatakan bahwa Cina telah
melanggar kedaulatan Filipina di Laut Cina Selatan. Keputusan ini juga menjadi
dasar hukum bagi kedaulatan Indonesia atas Natuna. (riz)