Tabanan- Festival Tanah Lot ke-6 yang resmi akan digelar pada 21 hingga 25 Agustus mendatang, diprediksi akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan di Bali.
Dengan target kunjungan mencapai 20.000 hingga 30.000 orang, baik domestik maupun mancanegara, festival ini diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Mengusung tema “Prayajana Samudrasya Adiswara”—yang bermakna persembahan dan pengorbanan terhadap kekuatan samudra—acara ini akan menyajikan perpaduan seni, budaya, dan hiburan modern.
Selama lima hari, pengunjung bisa menikmati beragam pertunjukan, mulai dari seni tari dan musik tradisional Bali, lagu pop Bali, hingga parade gebogan yang memukau.
Pengunjung dapat mengikuti klinik kuliner dan menyaksikan lomba ukir buah dan sayur (fruit & vegetable carving). Puluhan IKM dan UMKM setempat juga dilibatkan, membuka peluang bagi mereka untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menyatakan apresiasinya terhadap konsistensi penyelenggaraan festival yang dinilai selalu menghadirkan inovasi.
“Setiap tahun selalu ada sesuatu yang baru dan berbeda, sehingga kehadirannya senantiasa ditunggu, khususnya oleh masyarakat Kediri sebagai penyangga,” ujarnya.
Sanjaya juga menekankan pentingnya peran festival sebagai motor penggerak ekonomi.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, ia berharap UMKM dan perekonomian masyarakat, khususnya di Kecamatan Kediri, dapat semakin berkembang.
Festival Tanah Lot menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, desa adat, dan masyarakat dalam memajukan pariwisata. Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen menjadikan Tabanan sebagai pusat penyelenggaraan berbagai acara kreatif di masa depan, untuk memperkuat daya tarik dan daya saing daerah. ***