ForBali Desak Jokowi Cabut Perpres 51

27 November 2014, 07:10 WIB

KabarNusa.com – Presiden Joko Widodo diminta segera mencabut Perpres 51 Tahun 2014 untuk revitalisasi Teluk Benoa karena hal itu bertentangan dengan kehendak masyarakat Bali.

Selama dua tahun berjuang melawan rencana revitalisasi atau reklamasi Teluk Benoa membuat berbagai elemen masyarakat yang bergabung dalam ForBali, tidak pernah berhenti bersuara.

Hari ini, Jumat (27/11/2014), rencananya ForBali kembali menggelar aksi lewat parade budaya untuk menyuarakan penolakan reklamasi.

Wayan Gendo Suardana, Koordinator ForBALI mengajak semua pihak untuk terlibat di dalam aksi penolakan reklamasi Teluk Benoa ini adalah untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah baru di pusat,

“Masyarakat Bali benar-benar menolak reklamasi Teluk Benoa dan menuntut pemerintah pusat untuk segera mencabut pemberlakuan perpres 51 tahun 2014 serta segera menghentikan seluruh usaha-usaha yang terkait rencana reklamasi di Teluk Benoa,” tandasnya.

Aksi ini juga merupakan bentuk dukungan moral kepada pihak-pihak di Pemerintahan yang memiliki komitmen untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.

“Aksi hari jum’at nanti adalah bentuk dukungan moral kepada pejabat Negara yang juga menolak reklamasi Teluk Benoa sekaligus  meminta Presiden Jokowi untuk segera mencabut perpres  51 tahun 2014” kata Gendo.

Selain itu, ForBALI menyerukan kepada semua pihak yang selama ini menolak reklamasi Teluk Benoa untuk tidak diam dan sekedar bersuara di media sosial saja karena sudah saatnya kita bergerak melawan kebijakan-kebijakan reklamasi Teluk Benoa.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Kadek Dwita dan Tim, menyatakan bahwa masyarakat di Kabupaten Badung yang mendukung rencana reklamasi di Teluk Benoa hanya 9 persen.

Pihaknya menyerukan kepada setiap orang yang menolak reklamasi Teluk Benoa untuk meluangkan waktunya, menjawab bantah tudingan-tudingan yang menuduh pihak-pihak yang menolak reklamasi Teluk Benoa hanya segelintir” ungkap Gendo.

Selama hampir dua tahun, ForBALI bersama dengan berbagi komponen masyarakat telah menggelar aksi protes untuk menolak reklamasi Teluk Benoa puluhan kali.

Berbagai cara juga dilakukan untuk menunjukkan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa dilakukan, aksi parade budaya, menyuarakan penolakan di forum-forum seminar dan diskusi publik, kampanye musik.

Juga, penolakan dengan pendirian baliho penolakan reklamasi Teluk Benoa oleh Desa Adat, STT dan Komunitas di wilayahnya masing-masing. (kto)

Berita Lainnya

Terkini