Kabarnusa.com – Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) Teluk Benoa menuding Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan DPRD Bali telah mengabaikan aspirasi rakyat yang telah menolak rencana reklamasi Teluk Benoa
Hal itu mencuat saat digelar aksi demontrasi bertajuk parade budaya pada Jumat (30/01/2015) untuk menolak reklamasi Teluk Benoa dan menuntut pembatalan Perpres No. 51 Tahun 2014.
Aksi diikuti berbagai elemen masyarakat dimulai parkir timur Lapangan Renon Denpasar, bergerak menuju depan Bajra Sandhi, kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, dan berakhir di depan Kantor Gubenur Bali.
Dengan membawa tagline baru “Bali Tolak Reklamasi Berkedok Revitalisasi Teluk Benoa”, aksi parade budaya dilakukan sebagai respon atas rapat komisi IV DPR-RI dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menyatakan tidak melanjutkan reklamasi di Teluk Benoa.
Menurut pendemo, di tingkat Pemerintahan Lokal, DPRD Provinsi Bali masih belum mau bersikap secara resmi untuk menyatakan menolak reklamasi Teluk Benoa.
Hal ini terlihat dari sikap DPRD Bali yang tidak mau membentuk Panitia Khusus (Pansus) terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa karena menganggap hal tersebut bukanlah persoalan yang mendesak bagi Pulau Bali.
DPRD Bali belum juga menerbitkan sikap atas kasus ini yang sejatinya telah menjadi perhatian di Bali, bahkan menjadi isu nasional dan internasional.
Keadaan ini menunjukkan bahwa wakil rakyat gagal memahami persoalan yang dihadapi Rakyat Bali.
Situasi ini menunjukkan pula bahwa Gubernur Bali dan DPRD Bali telah mengabaikan besarnya aspirasi penolakan terhadap rencana reklamasi di Teluk Benoa.” Ujar Krisna Dinata selaku humas aksi ForBALI
Aksi diikuti musisi JRX Superman Is Dead yang membacakan puisi berjudul speaker sparatis tentang semangat perjuangan khususnya dalam menolak reklamasi Teluk Benoa.
Juga penampilan tarian barong bangkung dari kelompok STT yang ikut dalam aksi. (kto)