“Saya mendapat banyak masukan, agar kepengurusan FBN Bali bisa melibatkan tokoh-tokoh seperti di majelis desa adat ,” tandasnya.
Pasalnya, mereka para tokoh masyarakat adat, selama ini berperan penting dalam menjaga kondusivitas wilayah dan dalam hal ini juga sebagai upaya belaja negara.
Rapat Kerja Wilayah diikuti para pengurus FBN Bali tersebut yang sebelumnya rencana kegiatan adalah Musyawarah Wilayah namun setelah berkonsultasi dengan Direktur Bela Negara di Kementerian Pertahanan.
Restorasi Mobil Klasik Karya Tuksedo Studio Bali Jadi Kebanggaan Bangsa
Mengingat belum adanya penyelenggaraan Musyawarah Nasional maka diputuskan hanya bersifat rapat kerja organisasi yang membahas sejumlah agenda strategis dalam meningkatkan upaya penguatan bela negara disetiap dimensi kehidupan sehari-hari dengan tetap memberi jalan kepada Agustinus Nahak untuk melanjutkan kepemimpinan sesuai visi dan misi yang ingin dicapai.
Pihaknya memastikan akan merangkul kalangan akademisi seperti forum rektor bersama mahasiswa untuk bergerak bersama untuk menggaungkan prinsip-prinsip bela negara dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Diketahui, DPW Forum Bela Negara Bali berdiri tahun 2016 atas perjuangan para para pendiri diantaranya, Ir Nyoman Partana, SH, MH, Dr I Gusti Kade Sutawa, MM., Jonathan Soeharto, SH., Chandra Salim, Agustinus Nahak, SH, MH dan Pino Bahari.
Kala itu, FBN mendapat dukungan saat menghadap Dirjen Potensi Pertahanan inisiatif di Gedung Kementerian Pertahanan RI setelah melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi Bali melalui Wakil Gubernur Bali, Dr. Ir Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. ***