Frustrasi Kuliah Tak Kunjung Selesai, Mahasiswa di Tabanan Nekat Gantung Diri

13 Mei 2016, 17:53 WIB
Korban I Gusti Putu Mahatma Miradarma (24) setelah diturunkan dari pohon kakao

Kabarnusa.com – Diduga stress dan frustrasi karena kuliahnya tak kunjung selesai,  I Gusti Putu Mahatma Miradarma (24) seorang mahasiswa di Tabanan, Bali, nekat mengakhiri hidup dengan cara  gantung diri.

Korban yang berasal dari Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat yang kuliah di Singaraja ini, ditemukan tergantung di pohon Kakao di sebuah kebun di Banjar Ambang, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Jum’at (13/5/2016) pagi, sekitar pukul 09.00 Wita.

Informasi di lapangan, sehari sebelumnya, Kamis (12/5/2016),  orang tua korban yang juga pelapor, sempat menelpon korban menanyakan kabarnya.

Dalam pembicaraan ditelpon,  korban menginformasikan hari itu  akan pulang ke rumah Br Beja, Desa Lalanglinggah.

Namun setelah ditunggu-tunggu korban tidak datang pulang ke rumah. Ketut Sukaya lantas kembali mencoba menelphon, namun HP korban  tidak aktif.

Merasa khawatir, orang tua korban selanjutnya memutuskan untuk mencari dan menemui korban ke Singaraja, Jumat (13/5/2016). Namun sesampainya di Singaraja, korban tidak ditemukan, sehingga Ketut Sukaya kembali pulang.

Saat perjalanan pulang, sesampainya di Banjar Bantiran Kelod, Desa Bantiran,  Ketut Sukaya melihat sepeda motor Yamaha Yupiter DK 3221 EV milik korban  terpakir di pinggir jalan.

Melihat sepeda motor tersebut orang tua korban  menanyakan kepada warga sekitarnya dan setelah dilakukan pencarian di sekitar tempat parkir motor tersebut, di sebuah kebun milik Ni Wayan Oka Warsini, warga menemukan  korban  sudah gantung diri di sebuah pohon kakao.

“Benar, korban gantung diri dengan menggunakan tali pramuka berwarna putih. Saat ditemukan warga, korban sudah tergantung dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kapolsek Pupuan AKP Wayan Sidin seizin Kapolres Tabanan saat dikonfirmasi, Jum’at (13/5/2016) sore.

Disebutkan,  berdasarkan hasil olah TKP petugas dan pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Pupuan I,  dr Kadek Pariasih, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Disimpulkan korban tewas murni karena gantung diri,” tegasnya.

Menurut Kapolsek Pupuan, berdasarkan keterangan para saksi dan keluarga, modus bunuh diri dengan gantung diri itu, diduga karena korban merasa stress dan frustrasi kuliahnya tak kunjung selesai. (gus)

Berita Lainnya

Terkini