“Selama ini Denpasar hanya bersih administrasi saja. Saya mendaftar sebagai calon Walikota karena ingin mengubah Denpasar menjadi lebih baik,” kata Ngurah Agung./*ist |
KabarNusa.com – Tidak ada kata menyerah dalam kamus politik Tokoh Puri Gerenceng Anak Agung Ngurah Agung gagal menjadi anggota dewan kini dia bersiap bersaing memperebutkan tiket menjadi calon Wali Kota Denpasar.
Pemilihan Wali Kota Denpasar yang digelar 2015 mendatang mulai diramaikan bursa bakal calon utamanya dari Partai Golkar.
Nama Ngurah Agung mulai ramai dibicarakan setelah dia nekat mendaftarkan diri lewat kendaraan partai beringin, guna meraih tiket calon wali kota.
Dikawal puluhan pemuda, Ngurah Agung mengenakan pakaian adat putih-putih mendatangi kantor DPD II partai Golkar Kota Denpasar untuk menyerahkan dokumen pendaftaran, Rabu (9/12/2014).
Dia kandidat pertama mendaftarkan diri sebagai calon walikota Denpasar.
Motivasinya maju kedua kalinya, sebab melihat selama 10 tahun terakhir ini tidak ada pembangunan fenomenal yang terlihat di Kota Denpasar, seperti kurangnya sarana umum.
“Selama ini Denpasar hanya bersih administrasi saja. Saya mendaftar sebagai calon Walikota karena ingin mengubah Denpasar menjadi lebih baik,” katanya bersemangat.
Saat ini, sudah ada empat kandidat yang mendaftar, namun tokoh senior partai Golkar Ketut Suwandi dipandang sebagai kandidat kuat dalam persaingan tersebut.
Kendati begitu, dia akan terus berjuang untuk mendapat rekomendasi dari Golkar.
“Yang dilakukan sekarang adalah bagaimana lolos verifikasi dan mendapat rekomendasi dari Golkar. Sekarang saya punya kendaraan Golkar ini, saya akan berjuang untuk Golkar,” ujarnya.
Dahulu, waktu dia maju lewat jalur independen, mengklaim punya 27.000 massa. Sayangnya dulu dia terganjal saat verifikasi faktual karena harus membawa 27 ribu orang.
“Sekarang saya punya kendaraan (partai Golkar),” katanya optimis.
Dukungan lain, dia mengklaim punya modal politik lainnya karena ia mempunyai yayasan, termasuk unsur LSM, dan keluarga Hindu Muslim di Bali.
Pada pemilu lalu, Ngurah Agung gagal menjadi wakil rakyat di DPRD KOta Denpasar. (kto)