Gairahkan Musuem untuk Pendidikan dan Pewarisan Budaya

30 Agustus 2014, 01:30 WIB

KabarNusa.com – Berbagai terobosan terus dilakukan dalam upaya mengangkat kembali citra museum agar bisa lebih baik dan diminati wisatawan maupun masyarakat lainnya yang ingin mengetahui lebih jauh museum dalam kaitannya dengan sejarah.

Untuk itulah, Himpunan Museum Bali (Himusba) bersama Team Communication menggelar sejumlah event.

Diharapkan, kesan bahwa museum identik dengan benda mati dan kurang menarik bisa semakin terkikis,

Acara-acara itu diharapkan menjadi suatu terobosan dalam menghidupkan museum sebagai media pendidikan dan pewarisan budaya.

“Kata Bung Karno, jangan pernah kita melupakan sejarah dan di museum kita bisa belajar banyak tentang sejarah, budaya, teknologi dan pendidikan yang membuat kita menjadi lebih hebat dan cerdas ‘ ujar presenter kondang Sony Tulung, pendiri Team Communication, belum lama ini.

Adapun bentuk kegiatan adalah Morning Coffee at The Museum dan Charity Dinner & Cultural Night At The Museum.

Morning Coffee akan diisi dengan diskusi pada Sabtu, 30 Agustus 2014 di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma.

Dua narasumber utama  Anak Agung Gde Rai  sebagai Ketua Himusba  dan Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA, staf pengajar di program doktoral Kajian Ilmu Budaya Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.

Selain kegiatan diskusi Team Communication  juga memiliki kepedulian sebagai bentuk penerapan program Coorporate Responsibility yang masih terkait dengan nilai seni dan budaya bangsa dengan menggelar acara malam amal, di The Blanco Renaissance Museum.

Gelar acara dimeriahkan oleh pagelaran musik keroncong klasik dan pagelaran busana etnik klasik Bali oleh Turah Mayun Tanaya serta diselingi tarian dari anak-anak penyandang disabilitas.

Sebagian dari kegiatan charity akan disumbangkan ke Yayasan basabali.org yang bergerak dalam bidang pelestarian bahasa Bali. Ayu Mandala sebagai direktur program Yayasan mengaku, berterima kasih atas dukungan dari Team Communication dan Himusba.

“Program kami terutama pelestarian melalui media interaktif,” ujarnya.

Team Communication sendiri adalah lembaga pendidikan non akademis pelatihan public speaking, yang didirikan oleh Sonny Tulung. 

Team Communication sangat tertarik untuk mengembangkan seni dan budaya yang bisa mengangkat citra musuem sebagai sarana edukasi, informasi dan komunikasi.

Acara diskusi ini diharapkan  bermanfaat untuk mendapatkan ilmu ataupun ide yang innovatif yang diharapkan dari public speaker dari kedua pembicara. (gek)

Berita Lainnya

Terkini