Denpasar– Universitas Bali Internasional (UNBI) mengambil langkah progresif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan tangguh. Pada Jumat (19/12/2025), UNBI resmi mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana (KSB), menjadikannya kampus pertama dari 35 institusi di bawah naungan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bali yang merealisasikan komitmen ini.
Deklarasi dipimpin Wakil Rektor II UNBI, dr. I Gusti Lanang Made Rudiartha, MHA, ini bukan sekadar tanda tangan di atas kertas. Ini adalah janji bersama antara pimpinan, lembaga, dan mahasiswa (BEM) untuk memperkuat mitigasi pra-bencana, tanggap darurat, hingga pasca-bencana.
“Saya sangat bangga, UNBI menjadi kampus pertama yang berani mendeklarasikan ini,” ujar I Putu Suta Wijaya, Ketua FPRB Bali, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif tersebut.
Senada dengan hal itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dr. I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, berharap langkah UNBI ini menjadi budaya yang berkelanjutan.
Sementara itu, pihak LLDIKTI Wilayah 8 menekankan pentingnya pembaruan SOP secara rutin dan simulasi berkala agar kesiapsiagaan tidak bersifat insidental.
Edukasi dan Aksi: Dari Seminar hingga Simulasi Lapangan
Kesadaran akan potensi bencana di Bali yang tinggi—mengingat posisi Indonesia di pertemuan tiga lempeng utama—menjadi latar belakang kuat kegiatan ini.
Edukasi Pakar: Kepala BMKG Denpasar, I Ketut Sudiarta, S.A.P., M.Si, membekali sivitas akademika dengan wawasan mendalam mengenai potensi gempa bumi dan tsunami.
“imulasi Realistis: Suara sirine yang memecah keheningan kampus memicu antusiasme luar biasa. Seluruh sivitas, dibantu oleh KSR, Mapala, dan mahasiswa K3, mempraktikkan prosedur penyelamatan diri.
“Simulasinya sangat menarik. Walaupun sempat ‘deg-degan’ karena suara sirine, sekarang kami jadi paham apa yang harus dilakukan,” ungkap Dewi Fitriani, salah satu mahasiswa.
Rektor UNBI, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PDKHOM, menegaskan bahwa target UNBI adalah menjadi kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh menghadapi bencana alam maupun non-alam.
“Kami ingin kontribusi UNBI dalam mitigasi bencana tidak berhenti di dalam pagar kampus saja, tapi juga membawa dampak bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Deklarasi ini merupakan bagian dari rangkaian besar memperingati Bulan K3 Nasional (12 Januari – 12 Februari 2026). Ketua Tim KSB UNBI, I Gusti Agung Haryawan, S.Sn., M.Erg, menjelaskan bahwa masih banyak agenda menarik ke depan, di antaranya:
Seminar Nasional & Pengabdian Masyarakat.
Penanaman Pohon dan Temu Alumni
Safety Festival: Lomba cerdas cermat, poster, dan video edukasi untuk siswa SMA/SMK se-Bali.
Dengan mengusung tema “Penguatan Budaya K3 di Seluruh Lapisan Organisasi”, UNBI membuktikan bahwa keselamatan adalah fondasi utama dalam mencetak generasi masa depan. ***

