Garuda Bangun Kemitraan dengan Perajin Tenun di Bali

24 Juni 2014, 09:16 WIB

KabarNusa.com, Denpasar – PT Garuda Indonesia Tbk terus berupaya memberi perhatian untuk pelestarian tenun tradisional di Tanah Air dengan melakukan pembinaan dan kerja sama dengan perajin tenun.

Lewat program Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Garuda bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) dalam pelatihan dan pengembangan tenun di Indonesia.

“Sejak pertengahan tahun 2009 Garuda Indonesia bersama CTI telah bersama-sama melestarikan kain tenun yang ada di Indonesia,” ujar General Manager PT Garuda Indonesia Bali Syamsuddin JS di Desa Sidemen, Kabupaten Karangasem, Senin 23 Juni 2014.

Berbagai program dilaksanakan, seperti pelatihan dan pengembangan kepada para pengrajin tenun di Bali sejak tahun 2009, di Sambas, Kalimantan Barat sejak tahun 2010, di Lombok, Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2011.

Selain itu, , kerja sama terbaru 2013 yaitu program pelatihan dan pengembangan masyarakat perajin tenun di Nagari Halaban, Sumatera Barat.

Kegiatan ini, dilatarbelakangi oleh kepedulian yang kuat untuk melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bali serta menggali lebih potensi dari tenun Bali melalui peningkatan kualitas dan wilayah pemasarannya,

“kami dan CTI kembali melaksanakan program Garuda Indonesia Peduli Tenun di wilayah Bali pada tahun 2013 (tahun keempat) kerja sama Garuda Indonesia dengan CTI,” katanya.

Adapun lokasi kegiatan program Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat Perajin Tenun Bali dilaksanakan di wilayah Desa Sidemen, Bali.

Kata dia, program tersebut merupakan wujud nyata program Garuda Indonesia peduli dalam pelestarian warisan budaya bangsa berupa tenun atau songket nasional dengan memberikan pendidikan dan melakukan pengembangan kepada masyarakat perajin tenun.

Sebagai salah satu warisan budaya tinggi (heritage), tenun merupakan bagian dari ikon bangsa Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa.

“Sebagai ikon bangsa, baik dari segi teknik, motif, dan produk yang dihasilkan harus dijaga, dilestarikan keberadaannya, dan dimasyarakatkan kembali penggunaannya, serta dapat dipahami secara luas oleh masyarakat dunia sebagai warisan budaya milik Indonesia,” paparnya.

Kerja sama Program Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat Perajin Tenun dengan CTI sampai saat ini telah membina empat daerah sentra tenun di Indonesia, yang meliputi masyarakat perajin tenun daerah Sidemen dan Seraya (Karangasem).

Total perajin yang dibina lebih kurang 123 perajin dan 19 mitra binaan penerima dana pinjaman kemitraan.

Selain di Bali, kata dia, pembinaan dilakukan terhadap perajin tenun daerah Lombok (NTB) dengan total perajin yang dibina sebanyak kurang lebih 53 perajin dan lima mitra binaan penerima dana pinjaman kemitraan. (kto)

Berita Lainnya

Terkini