Kabarnusa.com – Maskapai Garuda Indonesia menargetkan bisa menekan hingga tiga persen penggunaan bahan bakar yang setiap tahunnya mencapai 1,7 miliar liter.
Hal itu disampaikan Direktur Oprasional PT Garuda Indonesia, Novianto Herupratomo di sela acara Internasional Green Aviation Conference di Kuta, Bali, Rabu (19/8/2015).
Sselama ini bahan bakar yang dikeluarkan pesawat Garuda setiap tahunnya mencapai hingga 1,7 miliar liter.
“Ke depan, Garuda menargetkan mengirit bahan bakar minimal 3 persen setiap tahunnya,” kata dia.
Target 3 persen setiap tahunnya itu itu hingga 2020 dari penggunaan bahan bakar pesawat yang dikeluarkan selama ini.
Kata dia, Ke depannya nanti ditargetkan 3 persen setiap tahun dari penggunaan bahan bakar hingga 2020.
Novianto mengaku secara bertahap pihaknya telah melakukan peremajaan dan pengadaan pesawat untuk meningkatkan mutu oprasional dan kenyamanan serta keselamatan.
Pada tahun 2014, Novianto memaparkan sudah dilakukan peremajaan dengan pengadaan pesawat sebanyak 20. Ditahun 2015, ini sebanyak 18 pesawat yang diremajakan.
“Tahun 2016 nanti akan dilakukan pengadaan pesawat sebanyak 20. Target kita hingga 2020, ada 60 pengadaan pesawat,” paparnya.
Terkait dampaknya bagi lingkungan, Novita mengakui bahwa seluruh pesawat membuang gasnya di udara. Novita berharap kedepan ada bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat yang bisa dimanfaatkan.
Hingga saat ini, tidak hanya Garuda, bahkan seluruh maskapai penerbangan belum menggunakan bahan bakar bio fuel.
“Tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga irit bahan bakar, minimal bisa berkurang 10 persen dari kebutuhan yang diperlukan. Bahan bakar ramah lingkungan itu perlu dan harus dilakukan,” harapnya.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan dalam mengurangi emisi gas buang pesawat serta menghemat bahan bakar, sekiranya bisa dikurangi pergerakan yang tidak perlu di areal Bandara.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setiap bandara agar ramah lingkungan.
“Ini terutama mengurangi pergerakan pesawat diareal bandara yang dirasa tidak perlu,” tutupnya. (rhm)