![]() |
I Gede Agus Wardika saat dikunjungi Kadis Sosial Dewa Gede Mahendra Putra (kiri) |
Bangli – Perjuangan berat dilakoni I Gede Agus Wardika (10), siswa Kelas IV SDN Terunyan di Kabupaten Bangli yang harus mengayuh sampan seorang diri menyeberangi Danau Batur setiap hari demi menuntut ilmu.
Kisah Agus Wardika mengetuk kepedulian Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosialnya yang bergerak cepat menemui bocah yang memiliki tekad baja untuk bisa menempuh pendidikan.
Siswa kelas IV SDN 1 Terunyan ini, tinggal di Pondokan Waru, Desa Terunyan, Bangli. Dia sehari-hari harus mengayuh sampannya seorang diri untuk bisa sampai ke sekolahnya dengan jarak tempuh mencapai setengah jam.
Setelah itu, Ia harus melanjutkan dengan jalan kaki. Hebatnya, anak sulung dua bersaudara dari pasangan Putu Wardana dengan Ni Nengah Sudiani, ini ternyata salah satu siswa berprestasi disekolahnya.
Secara khusus Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra bersama Dinas Sosial Kabupaten Bangli bersinergi dengan Relawan Bali langsung mengunjungi Wardika, Kamis 5 September 2019.
Mahendra menuturkan jika Wardika sudah biasa mengayuh sampan seorang diri sejak dua tahun silam. Sementara adiknya Kadek Ervan Sugianto (6) diantar oleh sang ayah kesekolah menggunakan sampan juga.
“Karena tidak ada akses jalan menuju ke sekolah, pada saat kelas satu Wardika diantar oleh bapaknya. Tapi sejak kelas dua, dia sudah biasa sendiri mengayuh perahu ke sekolah yang jaraknya cukup jauh,” ucap Mahendra.
Saat ini, biaya pendidikan Wardika ditanggung keluarga dekatnya. Hal ini karena orang tua Wardika bekerja serabutan, sehingga mengalami kendala biaya.
“Sampai tamat SD, dia sudah ditanggung keluarga. Nanti mulai SMP sampai tamat SMA, kita akan bantu biaya sekolahnya,” ujar mantan Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali ini.
Beruntung untuk jaminan kesehatan keluarga Wardika ditanggung JKN-KIS serta Program Keluarga Harapan (PKH) dari Pemerintah.
Saat berkunjung ke keluarga Wardika, Dinas Sosial Provinsi Bali menyerahkan sembako terdiri dri beras 10 kg, gula pasir, minyak goreng, mie instan 1 dus serta biaya pendidikan. (riz)