Gelar Pertemuan di Bali, PR Strategis Gerakkan Ekonomi ASEAN

23 September 2017, 07:59 WIB

DENPASAR – Keberadaan Public Relations (PR) di Tanah Air dinilai strategis sebagai motor penggerak kawasan ASEAN karena hampir 40 persen ekonomi dan 40 persen penduduk di Asia Tenggara dimiliki oleh Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan hal itu, saat membuka ASEAN PR Conference 2017 beberapa waktu lalu di Kuta, Badung. PR tambahnya berperan dalam mempromosikan potensi ekonomi yang dimiliki negara-negara di kawasan ASEAN.

“Untuk memposisikan ASEAN menjadi tempat yang atraktif untuk investasi, pariwisata, perdagangan dan lainnya tentunya perlu komunikasi. Di sinilah peran public relations,” kata Rudiantara.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN hampir mencapai lima persen merupakan salah satu indikator untuk menarik banyak investasi regional, kawasan yang disebut sebagai salah satu motor ekonomi dunia.

Selain itu, keragaman budaya dan potensi sumber daya manusia yang mencapai total sekitar 600 juta jiwa menjadikan kawasan ASEAN strategis menarik pasar.

Hanya saja, dia mengakui humas baik pada tataran pemerintahan maupun yang berada di lingkungan bisnis, menghadapi tantangan yang sama yakni hadirnya media sosial seiring kecanggihan teknologi.

Pada satu sisi, media sosial memberikan kecepatan namun belum tentu memberikan informasi yang akurat. “Yang kita inginkan cepat dan akurat,” jelasnya. Dia mengingatkan perlunya dibuat protokol komunikasi untuk menghindari permasalahan antarnegara di kawasan ASEAN.

“Jangan sampai urusan kecil menjadi ramai,” tegasnya didampingi Presiden Asean Public Relations Network (APRN) Prita Kemal Gani.

Prita mengatakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki sumber daya yang melimpah didukung 600 juta sumber daya manusia dengan kondisi ekonomi dan politik yang relatif stabil.

“Untuk itu dalam konferensi kehumasan pertama ini kami ajak untuk membangun reputasi yang kuat di tengah daya saing global, ” katanya.

Pihaknya harus saling kenal dulu supaya bisa bersama membangun ASEAN. Indonesia misalnya memiliki kelebihan yang kreatif, Malaysia yang tekun, Filipina yang warm (hangat) dan jika ini digabungkan 10 negara ini sangat luar biasa.

Menurutnya, Indonesia, lanjut dia, sebagai salah satu negara pendiri ASEAN diharapkan memimpin dalam literasi dan memajukan investasi di kawasan.

Konferensi kehumasan pertama yang menandai 50 tahun pendirian ASEAN itu juga dihadiri Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto dan Kapolda Bali Irjen Petrus Golose serta partisipan yang berasal dari kalangan profesional, akademisi, mahasiswa serta anggota asosiasi kehumasan dari ASEAN dan negara lain di antaranya Sydney, Perth, Canberra, Mumbai dan London. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini