Geliat Pariwisata dan Melandainya Kasus Covid Dongkrak Penjualan Eceran di Bali

Penjualan eceran di Bali pada bulan Sepember 2022 terdongkrak oleh mulai menggeliatnya pariwisata dan melandainya kasus positif Covid-19.

14 Oktober 2022, 21:15 WIB

Denpasar – Kinerja positif penjualan eceran di Bali pada September 2022 terdongkrak oleh mulai menggeliatnya pariwisata dan melandainya kasus Covid-19.

Bank Indonesia mencatat, kinerja positif penjualan eceran Bali
lebih tinggi dibanding kondisi nasional yang mengalami kontraksi lPR sebesar -0,92% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Trisno Nugroho memperkirakan
kinerja penjualan ritel Bali pada September 2022 tetap tumbuh secara bulanan.

Dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali diketahui, yang tercatat sebesar 95,4 atau meningkat sebesar 0,33% (mtm) dibandingkan IPR bulan sebelumnya sebesar 95,0.

“Pertumbuhan IPR bulan September 2022 tersebut tidak setinggi bulan
sebelumnya yang tercatat 1,25% (mtm),” ungkap Trisno Nugroho dalam keterangan tertulis Jumat (14/10/2022).

Meskipun prakiraan penjualan eceran pada bulan laporan sedikit melambat,
namun IPR Bali lebih tinggi dibandingkan dengan IPR Nasional yang mengalami kontraksi sebesar -0,92% (mtm).

Mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta ini menyampaikan prakiraan kinerja penjualan ritel di Bali bulan September 2022 masih tetap terjaga atau meningkat sebesar 0,33% (mtm).

Kenaikan IPR bersumber dari penjualan kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, kelompok Barang Lainnya, dan kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi masing-masing tumbuh sebesar 3,8% (mtm), 3,0% (mtm) dan 2,1% (mtm)

Pada kelompok Suku Cadang dan Aksesoris, dan kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor mengalami
kontraksi masing-masing sebesar -14,6% (mtm) dan -12,9% (mtm).

Ditambahkan Trisno Nugroho ekspektasi penjualan eceran ke depan diperkirakan akan tetap terjaga seiring upaya pengendalian inflasi yang
dilaksanakan secara konsisten oleh pemerintah pusat dan daerah khususnya dalam mengantisipasi second round effect pengalihan subsidi bahan bakar.

Kondisi IPR di Bali lebih baik dibandingkan kondisi nasional
diperkirakan dipengaruhi membaiknya kondisi pariwisata di Provinsi Bali bersamaan dengan melandainya kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali.

Untuk IPR Nasional pada periode laporan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0,8% (mtm).

Penurunan IPR Nasional pada September 2022 bersumber dari beberapa kelompok barang yakni kelompok Suku Cadang dan
Aksesoris, kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang masing-masing turun sebesar -12,7% (mtm), -8,6% (mtm) dan -0,5% (mtm).

Pada kelompok Peralatan
Informasi dan Komunikasi serta kelompok Barang Lainnya mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,1% (mtm) dan 1,6% (mtm). ***

Berita Lainnya

Terkini