Gempabumi M 4,8 Bali Dipicu Aktivitas Sesar Lokal

17 Oktober 2021, 10:33 WIB

AVvXsEg l6tSqR92t9iDE4qTTaP3b5SjL5DXqm1PPw5ZixyQLVCr4a7KaxD8XCPj
Ilustrasi/Dok.Gambar oleh Hatice EROL dari Pixabay

Jakarta –  Analisa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG)
Wilayah III Denpasar, fenomena gempabumi Bali M 4,8 itu terjadi akibat
aktivitas sesar lokal dan termasuk dalam kategori gempabumi dangkal.

“Dengan
memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi
yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar
lokal,” kata Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu
Raharjo melalui keterangan tertulis Minggu (17/10/2021).

Lebih lanjut, Balai Besar
MKG Wilayah III Denpasar juga mencatat hingga pukul 16.42 WITA, terjadi
gempabumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali dengan magnitudo 3,8
dan 2,7 yang dirasakan di Karangasem.

Gempabumi dengan magnitudo 4.8 yang mengguncang Bali pada Sabtu (16/10) pukul 03.18 WIB, tidak hanya menimbulkan kerusakan bangunan tetapi juga mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 7 lainnya mengalami luka berat.

Selain itu, lanjut Agus, gempabumi yang berpusat di 8.32 LS dan 115.45 BT pada kedalaman 10 kilometer tersebut juga memicu terjadinya longsoran (landslide) dan reruntuhan batu (rockfall) di wilayah Kabupaten Bangli.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin menambahkan, proses evakuasi korban oleh tim BPBD di Kabupaten Bangli dan asesmen cepat kerusakan fisik sempat terkendala akses menuju lokasi karena terhalang material longsoran dan runtuhan batu tersebut. 

Pihaknya kemudian menjangkau lokasi terdampak melalui danau.

“Akses melalui darat tidak bisa dilakukan, jadi akses ke lokasi kejadian hanya bisa melalui danau untuk sementara,” ujar Rentin.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, satu orang warga di Kabupaten Karangasem dilaporkan meninggal dan masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan.

Di samping itu, ada lima warga lainnya sudah berhasil dievakuasi di Puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem dalam keadaan masih hidup dengan kondisi luka berat. Sementara delapan lainnya mengalami luka ringan.

Korban meninggal dunia lainnya dua orang warga dari Kabupaten Bangli. Sebelumnya ada 4 jiwa dari 5 KK yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa telah berhasil diselamatkan oleh tim dan sudah dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sedangkan 4 jiwa lainnya berhasil menyelamatkan diri masing-masing.

Asesmen sementara tim BPBD Provinsi Bali, kerugian materil yang ditimbulkan akibat gempabumi meliputi 9 unit rumah rusak berat, 1 unit candi roboh, 1 unit pura rusak berat, 9 unit pelinggih (bangunan suci) rusak, 1 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan dan beberapa rumah rusak lainnya masih dalam pendataan.

Tim BPBD Provinsi Bali terus melakukan asesmen dan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan bangunan serta telah memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terdampak. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini