GERAK Syariah 2025: Raih Keberkahan Finansial di Bulan Ramadan

GERAK Syariah diselenggarakan OJK dengan tujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan masyarakat, sekaligus mengoptimalkan momentum bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

24 Februari 2025, 09:11 WIB

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai langkah strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menegaskan bahwa berbagai kegiatan edukasi terus digalakkan.

Dalam pembukaan “Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025” di AEON Mall BSD City, Friderica Widyasari Dewi menyatakan, ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik OJK maupun seluruh pemangku kepentingan, untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai keuangan syariah dan memperkuat branding-nya.

GERAK Syariah diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan masyarakat, sekaligus mengoptimalkan momentum bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

Friderica Widyasari Dewi juga menekankan pentingnya inovasi dan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan masyarakat bagi pelaku usaha jasa keuangan syariah. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pemanfaatan jasa dan layanan keuangan syariah.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, tercermin dari kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya.

Pada Desember 2024, intermediasi perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan positif, dengan pembiayaan meningkat sebesar 9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun, dan NPF yang terjaga di angka 2,12 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah mengalami pertumbuhan sebesar 10,1 persen, mencapai Rp753,6 triliun. Kapitalisasi pasar syariah tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun, meningkat 11,1 persen.

Nilai Aset di Bawah Pengelolaan (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triliun, tumbuh 18,2 persen secara tahunan (yoy). Penerbitan sukuk (korporasi dan negara) mencapai Rp1.682,9 triliun, meningkat 12,9 persen (yoy).

Sementara itu, aset asuransi syariah tumbuh 5,8 persen, mencapai Rp46,55 triliun. Aset piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan syariah mengalami pertumbuhan sebesar 11,3 persen, mencapai Rp33,8 triliun.

GERAK Syariah 2025 dibuka dengan kehadiran para tokoh penting dan narasumber ahli. Habib Ali Alwi (DPD RI), Siti Ma’rifah (KDEKS Banten), dan M. Ismail Riyadi (OJK) turut hadir, memberikan dukungan penuh. Acara semakin menarik dengan kehadiran Frisca Devi Choirina (NgertiSaham) dan Andry Wicaksono (OJK) sebagai narasumber yang memberikan wawasan mendalam.

M. Ismail Riyadi menjelaskan, GERAK Syariah 2025 merupakan kampanye kolaboratif keuangan syariah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama Republik Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Tim Percepatan Keuangan Daerah (TPAKD), media massa, influencer, tokoh agama, dan tokoh penggerak keuangan syariah lainnya.

Kegiatan ini juga akan dilaksanakan secara serentak di 37 Kantor OJK di seluruh daerah.

Hingga 31 Maret 2025, OJK akan terus menjalankan GERAK Syariah 2025, dengan fokus pada KOLAK dan KURMA. KOLAK akan menyajikan beragam edukasi melalui webinar, podcast, talkshow, dan lainnya.

Mengingat kesuksesan GERAK Syariah 2024 yang mencapai lebih dari 1.000 kegiatan dan menjangkau jutaan peserta, Friderica Widyasari Dewi optimis GERAK Syariah 2025 akan memberikan dampak inklusi yang lebih besar lagi. ***

Berita Lainnya

Terkini