Gerindra Ogah Dukung Duet Arjaya-Rochineng di Pilwali Denpasar

26 Agustus 2015, 06:34 WIB
ilustrasi

Kabarnusa.com – Koalisi Bali Mandara (KB) dalam Pilkada di Bali yang dimotori Partai Golkar, Demokrat dan Gerindra terancam berantakan menyusul manuver politik Gerindra yang akan menggandeng Hanura untuk menolak duet I Made Arjaya-I Ketut Rochineng.

Partai besutan Prabowo Sugianto itu, menarik dukungan untuk pencalonan Arjaya-Rochineng.

Gerindra jutru menggaet Partai Hanura untuk mengusung pasangan calon baru. Padahal, Partai Hanura sebelumnya menjadi pendukung calon incumbent, Rai Mantra-Jaya Negara yang diusung PD Perjuangan.

Sekretaris DPC partai Gerindra Kota Denpasar Kadek Ari mengungkapkan, pihaknya akan menjemput rekomendasi di DPP partai Gerindra di Jakarta.

“Kita mash menunggu rekomendasi turun dari pusat. Besok kami akan jemput rekomendasi. Besok siang kepastian nama-namanya dari Jakarta,” katanya di Denpasar, Selasa (25/8/2015).

Terkait duet Arjaya-Rochineng yang diusung KBM, kata Kadek Ari, Gerindra tidak terikat dengan KBM untuk Pilwali Kota Denpasar.

KBM, kata dia, merupakan koalisi yang dibangun pada saat Pemilihan Gubernur Bali pada 2013.

Untuk di tingkat kabupaten/kota dikembalikan kepada partai masing-masing. Jadi, sebenarnya MoU tidak berlaku sampai di tingkat kabupaten/kota.

“Artinya, kita tidak ada perjanjian apa-apa. Jadi di kabupaten/kota berhak untuk mengajukan calon sendiri,” dalihnya.

Kabarnya DPP Gerindra menerbitkan rekomendasi untuk duet Ketut Resmiyasa-IB Watuagung Antara sebagai calon walikota dan wakil walikota.

Resmiyasa adalah Kader Gerindra asal Sesetan, Denpasar Selatan. Adapun Watuagung Antara saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Hanura Kota Denpasar.

Koalisi Gerindra-Hanura ini sudah memenuhi syarat minimal untuk bisa usung paket calon, karena memiliki 20 persen jumlah kursi (9 kursi) di DPRD Kota Denpasar. Rinciannya, Gerindra memiliki 5 kursi dan 4 kursi milik partai Hanura. (kto)

Berita Lainnya

Terkini