Geser Tiongkok, Wisman Australia Dominasi Kunjungan di Bali

5 Mei 2015, 07:12 WIB
Dengan fakta itu, kata Panusunan menunjukkan bahwa masyarakat
Australia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan fenomene politik yang
ada paska ekesekusi mati Duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran,

Kabarnusa.com – Australia masih menjadi pemasok terbesar kunjungan wisatawan ke Pulau Bali di tengah ketegangan hubungan Indonesia dan pemerintah Australia terkait eksekusi Duo Bali Nine.

Dari data dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menunjukkan, justru warga negara asal Australia pada bula Maret berhasil menggeser posisi Tiongkok yang sebelumnya di posisi puncak lima besar.

“Kunjungan wisatawan asal Australia ke Bali tertinggi dibanding empat negara lainnya, yang selama ini banyak menyumbangkan devisa,” tegas Kepala BPS Bali Panusunan Siregar, Senin (4/5/2015).

Pada bulan Maret lalu, wisman asal Negeri Kanguru itu mencapai 80.682 orang naik dibanding periode sama tahun 2014 sebanyak 73.509 orang wisatawan.

“Sedangkan Tiongkok di posisi kedua dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 46.399 orang,” sambung Panusunan.

Sebelumnya, Tiongkok di posisi teratas karena terdorong libur Imlek namun sekarang kembali ditempati Australia sebagai negara pemasok wisatawan terbesar di Pulau Bali.

Dengan fakta itu, kata Panusunan menunjukkan bahwa masyarakat Australia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan fenomene politik yang ada paska ekesekusi mati Duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran,

Kata dia, masyarakat Australia tak peduli, karena memang Bali itu menjadi tempat yang nyaman bagi mereka.

Dengan biaya murah mereka bisa berlibur pergi ke mana-mana menikmati panorama dan eksotika Bali.

“Gertak sambal Pemerintah Australia tidak digubris oleh rakyatnya ditandai dengan arus kunjungan wisatawan yang cukup besar ke Bali,” sambungnya.

Masyarakat Australia sudah cukup rasional, bahwa urusan kenikmatan berwisata itu merupakan persoalan individu, saya tidak mau urusan politik.

“Begitu kira-kira terjemahannya,” sambung Panusunan.

Begitu juga, adanya ancaman Australia yang melarang warganya ke Bali atau travel warning, pada kenyataannya, tidak mempengaruhi minat warga negara Australia yang telah mengganggap Bali sebagai kampung halaman sendiri. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini