Grup Band Vaha Siap Warnai Blantika Musik Tanah Air

23 Februari 2017, 23:41 WIB

DENPASAR – Vaha sebagai grup band baru yang terbentuk di Bali pada 15 Desember 2016 beranggotakan 6 personil dan additional drummer siap memberikan warna bagi blantika musik di Indonesia. Diketahui, Nama ‘Vaha’ diambilkan bahasa Hindi Sanskrit yang berarti ‘open sea’ (laut terbuka).

Kehadirian Vaha dimaksudkan seperti lautan bebas yang melambangkan sebuah kebebasan berkreasi dalam bermain musik. Jadi, vaha bisa berarti Bebas musik, bebas kreasi. Pada awalnyam mereka berenam, belum menemukan sosok yang tepat.

Kemudian musil jazz, sebagai bahan dasar bentuk musik nasional dan internasional, multi jenre. Untuk promo Vaha melakukan di radio, sponsor, single pertama “tak bisa mendua” cipt. Ari. Curhatan pribadi, pengalaman pribadi. Diharapkan pula. Musik vaha bisa berwarna di musik indonesia.

Dalam waktu dekat ini, Vaha berencana ikut serta di beberapa event international dan tengah mempersiapkan diri untuk mengeluarkan single yang ditranformasikan kedalam sebuah album yang akan mastering di Abbey Road London.

Para personel Vaha berharap kedepan semua karya-karyanya bisa dinikmati oleh para penikmat musik di Indonesia maupun di luar negeri. Bahkan Vaha ingin mendedikasikan dirinya pada dunia musik serta siap mewarnai blantika industri musik di Indonesia.

Personel Vaha :

1. Erik Sondy : pianist/vocalist

    Denpasar, 10 April 1975

  • Abbey road album volume-1/2016
  • Penang Jazz Festival (2014)
  • The Vanguard Concert , Sidney Australia 2015

2. Rheta Arheta : vocalist

    Bandung, 1 Oktober 1983

  • Penyanyi cover band (sejak 2001 dan berkeliling Indonesia)
  • Bergabung bersama beberapa band internasional (sejak 2011 di Abu Dhabi, Dubai, Malaysia, China dan Maroko (tampil regular di Sofitel Hotel dan pernah menghibur keluarga Raja Maroko)
  • Kompilasi album Balada Sobat (2010) dengan lagu “Say You Love Me”

3. Andro Yopie : bassist

    Semarang, 5 November 1985

  • Japan tour, with Gangsadewa (Jogja-2014)
  • Asean tour with Paracetamol Ubud (2016)
  • Singapore Jazz Club concert with Nita Aartsen trio (2016)

4. Yustinus Oscar : guitarist

    Semarang, 29 Januari 1987

  • Eco Music Camp (Bogor)
  • Bali Spirit Festival
  • Ngayogjazz (Yogyakarta)

5. Nurul Khatulistiwa : percussionist

    Demak, 12 Maret 1984

  • Tour Asia with Javaica Percussion (2008)
  • Drum n percussion player khatulistiwa ethnic fusion & Swara Nusantara (2010 sampai sekarang)
  • Tour Asia with Paracetamol Ubud & FTP Kuala Lumpur (2016).

6. Arie Kurniawan : saxophonist

    Magelang, 30 Agustus 1985

  • Saxophonist project dengan beberapa artis dan musisi di Indonesia, bahkan sampai sekarang masih menjadi saxophonist di KLa Project
  • Java Jazz (2006-2016)
  • King’s Day di Vennedal dan Doesburg di Belanda. 

(wan)

Berita Lainnya

Terkini