“Hal tersebut ditunjukkan dengan kerugian negara mencapai Rp 56,7 triliun dan kasus suap mencapai Rp 322 miliar. Jumlah ini setara dengan 3.000 (bangunan,red) puskesmas dan 1.750 sekolah dasar,” katanya.
Soal Terorisme, mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan telah menjadi ancaman semua, sehingga dapat menimbulkan rasa tidak aman dan nyaman, karena menebar ketakutan dan lebih jauh lagi dapat mengancam ideologi negara, menurunkan pertumbuhan ekonomi dan kerusakan nyata lainnya.
“Kegiatan hari ini diharapkan tidak hanya mampu menurunkan dampak terorisme, namun juga bisa memperkuat sinergi bersama antara BNN, KPK dan BNPT. Kemudian yang terpenting, hal ini sangat bermakna untuk mendukung pembangunan Bali dan Indonesia pada umumnya,” ujar Gubernur Koster.
KKP Gandeng BNN, Sektor Kelautan dan Perikanan Rawan Peredaran Narkoba
Kapolda Bali Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra mencetuskan, diskusi yang menghadirkan narasumber terbaik di bidang Narkoba, Korupsi, dan Terorisme ini diharapkan mampu mendukung upaya preventif dan holistik dalam menghadapi persoalan besar Indonesia.
“Apalagi sekarang kejahatan terorganisir sudah melibatkan teknologi digital, sehingga perlu adanya SDM-SDM unggul untuk mengantisipasinya. Ini upaya Kita untuk menjadikan Indonesia bebas narkoba, korupsi dan teroris agar terwujudnya generasi muda yang tangguh dan berbudi menuju Indonesia Maju,” tegasnya. ***