Gubernur Koster: Pertukaran Seni Budaya Long Yan Perkuat Diplomasi dan Persaudaraan Antar-Bangsa

Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan posisi Bali sebagai "destinasi perdamaian dunia" sekaligus jembatan diplomasi budaya

8 November 2025, 06:29 WIB

Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan posisi Bali sebagai “destinasi perdamaian dunia” sekaligus jembatan diplomasi budaya, saat menghadiri Pertukaran Seni Budaya Suku Warga Long Yan dari mancanegara di Ballroom Hotel Intercontinental, Jimbaran, Jumat (7/11).

Koster mengapresiasi tinggi inisiatif Yayasan Paguyuban Warga Long Yan ini sebagai bentuk nyata komitmen pelestarian nilai-nilai luhur dan penguatan hubungan persaudaraan antar bangsa, seraya menyerukan kepada generasi muda untuk aktif mengadaptasi dan mengapresiasi budaya di tengah tantangan globalisasi dan era digital.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster secara khusus mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini.

Menurutnya, kegiatan tersebut membuktikan, Bali mampu memberikan keyakinan bagi berbagai pihak untuk terus membangun solidaritas dan persaudaraan yang erat antar negara, daerah, dan suku, terlepas dari perbedaan yang ada.

“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat pelestarian nilai-nilai seni dan budaya yang luhur, serta komitmen untuk memperkuat hubungan antar bangsa melalui jalur diplomasi budaya,” tegas Wayan Koster.

Koster juga menyampaikan penghormatan terhadap hubungan baik antara Indonesia dengan China.

Ia mengakui kekagumannya terhadap China karena memiliki peradaban budaya yang sangat kuat, setara dengan budaya Bali.

Kekuatan peradaban ini, kata Koster, menjadi kunci bagi China untuk menjadi negara yang kuat dan besar di dunia.

Menyikapi perkembangan global, Gubernur Koster menekankan bahwa pertukaran seni dan budaya menjadi sangat penting untuk memperkuat identitas bangsa dan solidaritas internasional.

Ia berpesan agar kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang pertemuan seniman, tetapi juga “mempertemukan hati dan pikiran” untuk saling memahami dan menghormati.

Di tengah era digital seperti saat ini, pelestarian budaya tidak hanya bisa dilakukan dengan cara konvensional saja.

“Oleh karenanya, kita wajib mendorong generasi muda dalam mempelajari, mengapresiasi, dan mengadaptasi budaya dalam bentuk kreativitas dan modernisasi,” jelasnya.

Koster berharap, pertukaran seni dan budaya dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk memperluas wawasan dan menumbuhkan rasa bangga terhadap seni dan budaya yang mereka miliki.

Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi penonton, namun menjadi pelaku dan pewaris budaya yang aktif dan kreatif.

Menutup sambutannya, Koster menyatakan Pemerintah Provinsi Bali sangat terbuka untuk bekerja sama di bidang kebudayaan.

Ia berharap Yayasan Paguyuban Warga Long Yan Jakarta dapat terus bersinergi dengan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas seni.

Kolaborasi yang disarankan mencakup pengembangan program jangka panjang seperti:

Festival budaya tahunan berskala internasional.

Pertukaran pelajar dan seniman antar negara.

Pameran lokakarya budaya serta program pelatihan dan pengembangan ekonomi berbasis budaya.

“Melalui kerja sama yang berkesinambungan, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai luhur budaya tidak hanya akan mampu bertahan saja, tetapi akan tumbuh dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Gubernur Koster.***

Berita Lainnya

Terkini