
Badung – Gubernur Bali Wayan Koster menerima secara langsung penyerahan
 produk Bakti Inovasi Indonesia untuk wilayah Provinsi Bali oleh Menteri Riset
 dan Teknologi (Menristek) RI sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional
 (BRIN) Bambang Brodjonegoro di Ballroom Nusantara, The Westin Resort, Nusa
 Dua, Selasa (22/12/2020).
Penyerahan digelar usai acara Lokakarya Desa Berinovasi bertajuk “Bakti
 Inovasi untuk Bali Kembali Bali Bernovasi”.
Sebagai Provinsi yang bertumpu dan mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
 pada sektor pariwisata, Bali menjadi daerah paling terdampak secara ekonomi
 akibat pandemi Covid-19.
Sehingga dengan adanya gelontoran inovasi-inovasi dari pemerintah pusat,
 diharapkan mampu memacu ekonomi Bali.
Dari segi temanya saja sudah sangat simpati, kepedulian kepada Bali yang
 sangat terdampak wabah Covid-19 terutama dunia pariwisata, yang menjadi sumber
 utama perekonomian Bali.
“Saat situasi normal pariwisata normal, ekonomi Bali hidup bahkan diatas
 rata-rata nasional. Saat ada gangguan-gangguan seperti saat ini, ekonomi Bali
 pun melemah, itulah suka dukanya,” ujarnya.
Kedepan semoga pemerintah pusat ikut terus mendukung pemulihan Bali, seperti
 halnya inovasi-inovasi yang dilaksanakkan saat ini.
Sedangkan menghadapi pandemi Covid-19 yang sifatnya global seluruh dunia,
 pariwisata pun dikhawatirkan butuh waktu yang cukup lama, sehingga dibutuhkan
 kebijakan-kebijakan inovatif baru untuk sektor lainnya.
Sebelum pandemi melanda, Gubernur Koster semenjak terpilih telah mengembangkan
 kebijakan-kebijakan untuk membangun citra pariwisata Bali di mata wisatawan
 internasional.
Seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai hingga mengurangi timbunan
 sampah plastik dengan mengajak seluruh komponen masyarakat turun langsung
 membersihkan lingkungan secara berkala, mengembangkan pemanfaatan energi baru
 dan terbarukan yang ramah lingkungan, menjaga dan melestarikan sumber-sumber
 mata air dan laut, dan sebagainya.
Program-program tersebut pun mampu mengangkat nama Bali, yang dibuktikan
 dengan banyaknya apresiasi yang disampaikan duta-duta besar negara, bahkan
 tingkat kunjungan wisatawan naik hingga 26% pada awal hingga akhir 2019
 dibanding tahun sebelumnya.
“Terkendala pandemi ini, program-program yang sudah kami susun belum bisa
 terealisasi di tahun 2020. Sehingga saat ini fokus untuk penanganan pandemi,”
 sambungnya.
Menristek/BRIN RI Bambang Brodjonegoro memberikan pemparan dan melakukan
 diskusi kelompok terarah dengan tema “Struktur dan Fundamental Pereknomian
 Bali di Sektor Pariwisata, Pertanian, Kelautan, dan Industri” bersama dengan
 Sestama Bapenas/PPN Himawan Hariyoga Djojokusumo.
COVID-19 memang berdampak besar bagi sektor pereknomian di Bali, namun
 sebenarnya Bali masih menyimpan potensi pariwisata, pertanian, dan kelautan
 yang besar.
“Saya optimis dengan kerja sama triple helix yang kuat antara pemerintah,
 akademisi, dan industri, perekonomian di Bali dapat segera pulih dan bangkit
 kembali,” tutupnya. (riz)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 