Gubernur Pastika Dorong Peningkatan Anggaran Bagi Lansia di Bali

26 Juni 2017, 08:10 WIB

GAINYAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan ke depan pemerintah provinsi akan menambah penanggaran bersumber APBD yang dipergunaakan untuk membantu mengurusi kaum lanjut usia (Lansia).

Pastika meminta agar aparat desa serta pemerintah kabupaten memberikan perhatian lebih kepada para lansia kurang mampu dan terlantar. Pasalnya, keberadaan mereka memerlukan bantuan serta perhatian dari pemerintah.

“Ke depannya, Pemerintah Provinsi Bali juga mencanangkan akan menambah penganggaran bagi kaum lansia terlantar di Bali,” tegasnya dalam kunjungan kerja di Desa Bukian Kabupaten Gianyar, belum lama ini.

Pihaknya mengajak pemerintah daerah memberi perhatian khusus kepada para lansia terlebih lagi lansia tersebut terlantar dan tidak mampu. “Koordinasikan dengan baik antara pemerintah desa, kabupaten dan Provinsi bantuan bagi para lansia tersebut, jangan sampai mereka hidupnya terlantar,” kata Pastika.

Di pihak lain, pemerintah Provinsi Bali berkomitmen kuat untuk mengentaskan kemiskinan, salah satunya melalui program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara. Kucuran bantuan dana sebesar Rp 1 miliar 20 juta diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di pedesaan, sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Pastika menyampaikan apresiasinya atas kinerja dari kepala desa serta pengelola, Bumdes sehingga bantuan dana Gerbangsadu dapat memberi manfaat yang optimal bagi penurunan jumlah KK miskin yang ada di desa ini.

Walaupun demikian, ia tetap meminta para perangkat desa untuk bekerja lebih keras lagi sehingga jumlah KK miskin tersebut mampu di tekan serendah–rendahnya.

“Dari jumlah KK miskin mencapai 700 KK menjadi 402 KK sudah bagus, namun jika melihat kondisi dari wilayah Bukian ini yang bisa dibilang sangat subur seharusnya jumlahnya bisa ditekan lagi serendah-rendahnya, kalau bisa masksimal 100 KK saja,” imbuh Pastika.

Bukan hanya itu, keberhasilan Program Gerbangsadu tersebut nampaknya juga mempengaruhi sisi kreativitas dari masyarakat Desa Bukian. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya Kelompok Teknologi Tepat Guna Cipta Karya Desa Bukian menciptakan mesin pompa air, tanpa menggunakan listrik atau BBM dan hanya menggunakan sistem kincir.

“Nanti ini kita bisa coba di Nusa Penida di Peguyangan itu, bisa mengurangi biaya ini dan ramah lingkungan, nanti kita sama-sama akan tinjau dan mencoba alat itu disana,” ucapnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini