Gubernur Pastika Perintahkan Truk Bermuatan Lebih Balik Kanan, Sopir Mogok

19 April 2016, 21:57 WIB

Kabarnusa.com – Para sopir truk melakukan aksi mogok di Pos I pelabuhan Gilimanuk setelah Gubernur Bali Made Mangku Pastika memerintahkan truk yang bermuatan lebih untuk balik kanan atau dipulangkan ke daerah asal.

Usai Gubernur Pastika dan rombongan pulang ke Denpasar, di Jembatan Timbang (JT), Cekik Kelurahan Gilimanuk, langsung terjadi kegaduhan. Pasalnya, para sopir truk memprotes langkah tersebut.

“Kami tak ada biaya, jika kami harus balik kembali. Ini tolong juga dipikirkan,” kata Rohim, sopir truk yang diketahui kelebihan muatan, Selasa (19/4/2016) sore.

Protes juga disuarakan Gede Arnawa, seorang sopir truk asal Negara juga memuat palen-palen dari Surabaya menuju Denpasar.

Dia mengaku, muatan truknya 10 ton melebihi JBI yang ditentukan yakni 7 ton.
Hanya saja, jika harus kembali ke Surabaya, jelas tidak mungkin karena biaya perjalanan yang diberikan bosnya pas-pasan.

“Kami mau kembali, jika dikasi bekal pemerintah. Kalau tidak ada bekal bagaimana caranya kami harus kembali,” seloroh Gede.

Kadek Jun, sopir truk asal Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo mengaku membawa muatan pakan ternak dari Surabaya ke Penebel Tabanan memang melebihi batas ketentuan.

Namun dia telah membayar konvensasi di JT yang ada di Jawa Rp 20 ribu dan di JT Cekik, Gilimanuk sudah ditilang.

Dia heran, kenapa harus tetap pulang padahal sudah bayar kompensasi dan juga sudah ditilang.

Sementara petugas JT Cekik, Gilimanuk mengaku tidak bisa memberikan kebijakan lantaran perintah Gubernur Pastika, harus dipulangkan jika ada truk melebihi batas muatan yang ditentukan.

Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo didampingi Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Gede Sumadra Kerthiawan menyatakan, sebetas mengamankan kebijakan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Bapak Gubernur tadi sidak operasional jembatan timbang. Apakah sesuai prosedur atau tidak dan ditemukan muatan truk tidak sesuai ketentuan dan minta dipulangkan,” jelasnya.

Untuk itu, dia meminta pengertian sopir truk untuk mengkoordinasikan dengan bosnya atau pemilik truk untuk memberikan tambahan biaya sehingga bisa pulang.

“Nanti kami bantu untuk koordinasinya,” sambung Djoni.

Hingga sore tadi, sebagian truk sudah masuk area pelabuhan dan sebagian bertahan di pinggir jalan dan depan terminal Gilimanuk.

Atas hal itu, Kapolres, mengengarai ulah pengusaha yang bandel dan memaksakan kehendak kepada para sopir.

“Kami harapkan, pengusaha mengerti dengan ketentuan dan keselamatan para sopir,” tandasnya.

Pihaknya akan mengamankan truk-truk yang bermuatan lebih namun masih bertahan. (dar)

Berita Lainnya

Terkini