Gubernur Wayan Koster Minta Pasemetonan Diperkuat untuk Majukan Masyarakat Bali

Gubernur Wayan Koster berusaha keras menata Bali secara fundamental dan komprehensif dalam berbagai bidang agar semakin maju, mengikuti perkembangan zaman, dinamika nasional dan global, menjaga adat, seni, tradisi, budaya adiluhung warisan leluhur.

19 Desember 2021, 20:31 WIB

“Ini penting agar organisasi paiketan lebih bisa diberdayakan untuk kepentingan lebih luas,” cetusnya.

Secara khusus, sebagai bagian dari MGPSSR, Gubernur kelahiran Desa Sembiran Tejakula ini memohon dukungan kepada pasemetonan pasek agar berperan aktif dalam menyukseskan implementasi program prioritas yang merupakan penjabaran dari visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.

Selanjutnya, di hadapan peserta pasamuan, secara garis besar Gubernur Koster memaparkan tentang visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.

Mahasiswa ISI Denpasar Dalami Seni Lukis Cat Air di Pameran IWCS

Dijelaskan olehnya, visi ini mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno.

Prinsip itu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Sejak dilantik sebagai gubernur, ia didampingi Wagub Cok Ace berusaha keras menata Bali secara fundamental dan komprehensif dalam berbagai bidang agar semakin maju, mengikuti perkembangan zaman, dinamika nasional dan global, namun tetap menjaga adat, seni, tradisi, budaya adiluhung warisan leluhur.

“Saya memantapkan diri untuk teguh dan kokoh pada keyakinan dalam menjalankan kepemimpinan yang terarah dan berusaha sedalam-dalamnya memahami kekuatan Bali yang berakar pada adat, seni, tradisi dan budaya,” ujarnya.

Dia mengajak seluruh komponen masyarakat maju secara kolektif, jangan ada sekat, apalagi terpecah belah.***

Artikel Lainnya

Terkini