Gugurnya Komodor Yos Sudarso dalam Perang Laut Aru Diperingati di Denpasar

15 Januari 2018, 15:45 WIB
DSC 0257
Danlanal Denpasar Kolonel GB Oka memimpin prosesi tabur bunga di laut

DENPASAR – Untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam perang di Laut Aru Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka memimpin upacara peringatan hari Dharma Samudera di tahun 2018.

Dalam upacara dengab Komandan Upacara Kapten Laut (E) Sutamto Kasatkom Lanal Denpasar, yang diikuti oleh peserta upacara seluruh Perwira, Anggota Militer dan ASN bertempat di Lapangan Markas Komando (Mako) Pangakalan TNI AL Denpasar, Jalan Raya Sesetan Denpasar, Senin (15/1/2018).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi dalam amanat dibacakan Danlanal menyampaikan, peringatan setiap tahun ini, hakikatnya merupakan bentuk penghormatan, sekaligus untuk mengenang peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru pada 56 tahun silam.

“Saat itu telah gugur para kusuma bangsa untuk mempertahankan wilayah kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Pada tanggal 15 Januari 1962 telah terjadi pertempuran laut Aru, dimana Komodor Yos Sudarso sebagi Senior Officer Present Afloat (SOPA) On Board di RI Matjan Tutul tertembak kapal perang Belanda dan tenggelam, gugur bersama awak RI Matjan Tutul.

Pengorbanan para pahlawan tersebut telah menorehkan tinta emas dalam sejarah Nasional perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengenang peristiwa heroik tersebut pemimpin TNI Angkatan Laut menetapkan tanggal 15 januari sebagai hari Dharma Samudera.

Kasal mengatakan, melalui upacara peringatan hari Dharma Samudera ini, diharapkan rasa hormat dan penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan samudera dapat terpelihara.

Di samping itu, peringatan ini hendaknya dijadikan momentum membangkitkan kembali tekad dan semangat agar tetap tegar dan pantang menyerah dalam mengahdapi berbagai tantangan. Juga, sekaligus dalam memantapkan nilai-nilai disiplin, hierarki dan kehormatan militer yang merupakan identitas diri prajurit matra laut.

Hadir dalam Upacara tersebut Palaksa Mayor Laut (P) Bambang Abdullah Basuki Rahmad, Perwira Staf, Anggota Militer dan ASN Mako Lanal Denpasar. Selesai pelaksanaan tabur bunga dilanjutkan dengan memanjatkan doa untuk para arwah pahlawan yang telah gugur mendahului kita.

Kasal juga mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh TNI Angkatan Laut saat ini semakin hari semakin kompleks. Salah satu penyebabnya adalah bentuk dari konstelasi geografis Indonesia itu sendiri.

Dua pertiga wilayah Indonesia terdiri dari lautan yang akan mengundang pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan laut demi kepentingannya. Oleh karenanya bagi bangsa Indonesia selain manfaat ekonomi, laut juga mandala utama pertahanan Indonesia.

“Bagi bangsa Indonesia pertahanan laut yang kuat merupakan suatu keniscayaan guna menjamin kepentingan nasional dan juga untuk menjaga kedaulatan NKRI,” demikian Kasal Ade. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini