![]() |
Setelah beberapa bulan, komplek makam Sunan Kalijaga kadilangu Demak sudah dibuka kembali dalam minggu ini dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat/foto: Agus Nugroho Purwanto |
Demak – Komplek Makam Sunan Kalijaga Kadilangu di Kabupaten Demak
menerapkan protokol kesehatan yang ketat menyusul maraknya penyebaran virus
corona atau Covid-19.
Bahkan, makam wisata religi sempat ditutup ditutup karena merebaknya pendemi
virus corona.
Lokasi situs ini, juga ikut andil menghentikan penyebaran virus corona di mana
Pemerintah Kabupaten Demak telah menutup situs ini bagi peziarah sejak
bulan maret 2020.
Setelah beberapa bulan, komplek makam Sunan Kalijaga kadilangu Demak sudah
dibuka kembali dalam minggu ini.
Namun ada yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi pendemi corona, meskipun
belum banyak peziarah yang datang, kondisi pendemi corona ini membuat sejumlah
aturan dibuat pihak pengelola, Yayasan Kanjeng Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
Pihak pengelola menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan memutus
penyebaran virus corona.
Protokol kesehatan yang dilakukan antara lain adalah disiplin 3M, mencuci
tangan di air yang mengalir pada saat memasuki wilayah komplek makam, menjaga
jarak antar pengunjung dan tidak bergerombol, dan wajib memakai masker.
Di pintu masuk area makam sudah disediakan wastafel dan sabun, kemudian
terdapat petugas yang menggunakan termometer untuk pengecekan suhu tubuh saat
memasuki pintu gerbang utama.
Lain pemandangan yang dapat kita lihat seperti ini, dibanding tahun lalu,
meskipun para peziarah bertujuan untuk mendoakan para wali 9, tapi mereka
tidak keberatan untuk melaksanakan apa yang menjadi aturan dalam protokol
kesehatan yaitu 3M, mencuci tangan,memakai masker, dan menjaga jarak.

Nunuk, salah satu ahli waris Kanjeng Sunan Kalijaga, menjelaskan, saat
memasuki area makam memang diwajibkan untuk memakai masker.
“Apabila terdapat peziarah yang tidak membawa masker, maka petugas melarang
peziarah untuk memasuki komplek makam, dan didepan komplek makam sudah
tersedia penjual masker,” ungkapnya, Kamis (15/10/2020).
Kondisi pandemi saat ini, mewajibkan semua untuk saling menjaga antara satu
pengunjung dan pengunjung lain. “Menjadi kewajiban bersama untuk saling
menjaga diri dari wabah virus corona ini,” Nunuk menjelaskan.
Meskipun tujuannya hanya berdoa dan datang dengan satu tujuan yaitu berziarah,
namun sangat penting untuk memperhatikan potensi penyebaran kluster baru jika
protokol kesehatan ini kita abaikan, lanjutnya.
Bagi peziarah dari luar daerah, diharapkan mengetahui apabila pembatasan gerak
ini, diperbolehkan mendatangi makam namun masing masing wajib memahami untuk
saling menjaga diri dan menjaga kesehatan.
“Agar mentaati protokol kesehatan dengan benar,” Nunuk menegaskan.
(anp)