![]() |
Rapat Harian DPP PAN |
Kabarnusa.com – Lontaran Prof Amien Rais yang menyarankan agar jabatan Ketua Umum Partai Amanat Nasional hanya boleh menjabat satu kali periode itu sebenarnya dalam kerangka agar terjadi keseimbagan politik dalam tubuh partai berlambang matahari itu.
Apa yang disampaikan Amin selaku Ketua Majelis Penasehat PAN, harus dipahami dalam konteks high politik. Ketua umum PAN, hanya boleh menjabat satu kali sebagaimana disampaikan Amin pada rapat harian DPP PAN pada Selasa lalu.
Karuan saja, pernyataan guru besar UGM itu, langsung memicu polemik dan pro kontra di internal PAN menjelang kongres.
“Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu, bila kader memahami pola pikir serta gerak langkah politik Amien Rais selama ini,” kata Ketua Bidang Politik DPP Garda Muda Nasional (DPP GMN) Muhamad Adnan Rara Sina dalam keterangan tertulisnya diterima Kabarnusa.com, Kamis (1/1/2015)
Sebagai tokoh demokrasi, yang juga lokomotif reformasi, Amin mengatakan dirinya dalam day to days politic, selalau menempatkan langkah dan gerak politiknya dalam konteks high politik. “Artinya, pernyataan beliau seperti ini, tidak bisa dilihat dari kaca mata dan analisis yang bersifat tekstual saja tetapi perlu dipahami situasi yang bersifat kontekstualnya,” sambungnya..
Pernyataan Amin, dipahami sebagai seorang tokoh pendiri partai yang dihormati seluruh kader. Tujuanya, menciptakan keseimbangan politik dari dua poros besar hari ini yaitu kubu Hatta Rajasa dan kubu Zulkifli Hasan.
Kedua elit politik itu, saat ini, rajin menggalang dukungan ke berbagai daerah menemui kader sebagai konstituen yang memiliki hak suara, yaitu dewan pimpinan wilayah dan dewan pimpinan daerah seluruh Indonesia.
Munculnya dua poros besar ini tentu saja menimbulkan riak riak dan gesekan baik di di daerah maupun di pusat antara masing masing tim pemenangan.
Apalagi, dalam realitas politiknya bahwa dukungan untuk Hatta Rajasa mengalir deras dari unsur DPP, sayap pemuda serta daerah untuk kembali mencalonkan diri menjadi ketua umum PAN. Muncul muncul wacana Hatta akan terpilih kembali secara aklamasi
Keinginan Amin yang mendorong Zulkifli Hasan dan Drajat Wibowo, tampil memimpin PAN harus dibaca dalam konteks keseimbangan politik tersebut. Jadi, tidak ada niat menghalangi setiap kader untuk tampil menjadi calon ketua umum apalagi sosok Hatta adalah salah satu dari tiga sosok yang sangat dihormati.
“Hatta sosoknya yang tawadhu tidak pernah menempatkan kubu kompetitor sebagai lawan yang harus disingkirkan dan dihabisi dengan segala cara,” tutur Adnan. Mereka semua adalah saudara yang tentu saja sama berkeinginan untuk membesarkan partai.
Berulang ulang hatta berpesan kepada team pemenangannya bahwa kita semua berbuat dalam rangka fastabiqul khoirat untuk kepentingan partai, umat, bangsa dan negara.
Meski sampai hari ini, Hatta belum menyampaikan secara terbuka keinginannya untuk mencalonkan diri kembali, tetapi melihat gelombang dukungan yang begitu besar dan semuanya adalah untuk kemaslahatan negara. “Hatta tidak akan bisa menolak untuk kembali menjadi ketua umum PAN 2015-2018,” tutupnya. (rhm)