Hadapi Perubahan Global, Presiden Jokowi Ingatkan Kerukunan Anak Bangsa

15 September 2018, 07:44 WIB
Presiden Joko Widodo usai membuka Kongres ke-36 GMKI di Bogor Jawa Barat/foto:biro pers setpres

BOGOR– Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan dalam menghadapi perubahan global seluruh anak bangsa agar tetap menjaga dan merawat kerukunan.

Persatuan dan kerukunan seluruh elemen bangsa merupakan aset terpenting yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Seluruh anak bangsa diharapkan dapat menjaga dan merawat kerukunan di tengah perbedaan yang ada,” tegas Kepala Negara saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pembukaan Kongres ke-36 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di auditorium The Forest Resort, Bogor, pada , 14 September 2018.

“Kesadaran itu sering kita lupakan sehingga saya sering mengingatkan bahwa kita ini betul-betul sangat beragam. Jangan sampai karena berbeda pilihan kita menjadi terpecah-pecah. Rugi besar bangsa ini,” tutur Presiden.

Dengan jumlah penduduk 263 juta tersebar di 17 ribu pulau menjadikannya sebagai sebuah negara besar. Hal itu ditambah lagi dengan anugerah besar dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia, yakni keberagaman.

Dengan bahasa daerah lebih dari 1.100, tidak ada negara yang perbedaan dan keragamannya seperti negara Indonesia.

Semangat kerukunan dan persaudaraan tanpa disadari sebenarnya sangat terasa dalam perhelatan Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Sebagian besar rakyat Indonesia kompak memberikan dukungan bagi para atlet kita ketika bertanding.

“Begitu kita bersatu tidak ada itu yang menanyakan yang main Pencak Silat agamanya apa dan dari suku apa. Yang main badminton tidak pernah ada yang ditanyakan agamanya apa, sukunya apa, tidak pernah! Ya memang seharusnya seperti itu,” ujarnya.

Kerukunan dan persaudaraan yang seperti itulah yang diharapkan oleh Presiden untuk terus ditanamkan dan dijaga keberlangsungannya hingga masa mendatang.

Perubahan teknologi dan kondisi global yang begitu cepat harus disikapi dengan cermat. Anak-anak muda merupakan ujung tombak bangsa yang paling mampu untuk mengikuti dan mengantisipasi terhadap perubahan-perubahan dunia.

“Kita harus sadar bahwa sekarang ini terjadi perubahan-perubahan di dunia global. Perubahan ini begitu cepat. Kita harus tahu dan mengikuti semua, terutama anak-anak muda,” ujar Presiden.

Adanya revolusi industri keempat yang perubahannya dikatakan tiga ribu kali lebih cepat dibanding revolusi industri pertama mengharuskan bangsa Indonesia untuk benar-benar mempersiapkan diri agar mampu bersaing.

“Ada yang harus kita siapkan, yang harus kita antisipasi, itulah pekerjaan besar kita. Kita bisa melakukan lompatan kalau kita bisa merencanakan dan mengantisipasi terhadap perubahan-perubahan yang ada. Kalau tidak betul-betul ditinggal kita,” tuturnya.

Lompatan kemajuan dan adaptasi perubahan global tersebut hanya dapat diwujudkan bila seluruh elemen bangsa bersatu dan bahu membahu demi kepentingan besar bangsa Indonesia. Maka itu, di akhir sambutan, Kepala Negara mengajak seluruh pihak untuk menjaga kerukunan dan persatuan sekaligus bersiap terhadap tantangan zaman.

“Saya mengajak kita untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan itu. Sekali lagi, persatuan dan kerukunan kita harus terus kita jaga supaya mereka menjadi satu,” ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden, diantaranya Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Ketua Umum PP GMKI Sahat Martin Philip Sinurat. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini