Hadapi Tekanan Global, Bank Indonesia Jaga Stabilitas Rupiah dan Terkendalinya Inflasi

Bank Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas rupiah dan terkendalinya inflasi dalam menghadapi tekanan eksternal ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju.

11 Mei 2022, 23:33 WIB

DenpasarBank Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas rupiah dan terkendalinya inflasi dalam menghadapi tekanan eksternal ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju.

Karena itulah, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 April 2022 lalu memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi.

Beasiswa Bank Indonesia, Trisno Nugroho Harapkan Percepat Peningkatan IPM Bali

“Serta upaya tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju,” tutur Erwin Haryono dikutip dari keterangan tertulis.

Erwin Haryono menjelaskan, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah.

Pertama, memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi;

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp4,9 Triliun Sambut Idul Fitri di Bali

Berita Lainnya

Terkini