Hadir di Masyarakat, LPS Dukung Revitalisasi Bangunan Masjid dan Pura di Denpasar

Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS memberikan bantuan kemasyarakatan untuk mendukung revitalisasi bangunan bersejarah tempat ibadah Pura Sekanan dan Masjid di Pulau Serangan Denpasar.

DenpasarLembaga Penjamin Simpanan atau LPS memberikan bantuan sosial untuk revitalisasi bangunan bersejarah yakni tempat ibadah Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada di Pulau Serangan Denpasar Bali.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudi Sadewa didampingi anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif Lana Soelistianingsih bersama jajaran memimpin langsung peninjauan lokasi tempat ibadah yang telah mendapat revitalisasi bantuan perbaikan, Kamis (10/11/2022).

“Kita ingin, walaupun ada perbaikan, masjid ini bisa mempertahankan bentuk tradisionalnya, jangan sampai berubah seperti masjid modern sehingga tidak ada bedanya dengan masjid-masjid yang lain,” katanya menegaskan.

LPS telah membantu cukup banyak dana untuk mendukung revitalisasi pura dan masjid di Pulau Serangan.

“Kita ingin desa ini menjadi contoh, hidup, bahwa kita sudah bertoleransi sejak abad 17 lalu,” imbuh Purbaya Yudi Sadewa.

Pada kesempatan itu, Purbaya Yudi Sadewa menyatakan, LPS sebagai lembaga penjamin simpanan juga ingin mengembalikan sebagian uang yang telah dikumpulkan dari masyarakat atau perbankan ke masyarakat juga.

Terpenting bagaimana dana itu untuk mendukung perekonomian di daerah ini. Jika perekonomian bagus maka perbankan juga sehat.

“Ini juga bentuk intervensi LPS, jadi masyarakat itu tenang dan makin tahu LPS itu ada, dan LPS menjamin tabungan mereka,” ungkapnya.

Dengan begitu , masyarakat menjadi semakin tenang dan sistem keuangan di Indonesia tidak akan gampang goyah karena mereka takut uangnya diambil orang atau tidak bisa dibayarkan.

Tokoh agama di Kampung Bugis, Serangan Ustaz Syukur menyampaikan terima kasihnya atas dukungan LPS untuk perbaikan saranan fasilitas Masjid As-Syuhada.

“Kami merasakan bisa beribadah dengan nyaman, apalagi banyak wisatawan yang datang dan melaksanakan salat di Masjid ini,” tuturnya.

Diketahui, Pura Sakenan yang merupakan Pura kahyangan jagat, dan menurut lontar Usana Bali dibangun oleh Mpu Kuturan (Rajakretha), dalam sejarahnya pura dibangun karena perwujudan rasa syukur sekelompok orang yang merasa sira angen karena keindahan pulau Serang

Berdasarkan prasasti Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Badung, Pura Sakenan dibangun diperkirakan saat Bali diperintah Raja Sri Masula Masuli, yang bertahta dari tahun Isaka 1.100 (1178 Masehi)

Diperkirakan usia Pura Sakenan saat ini sudah hampir 900 tahun dan banyak banyak didatangi umat Hindu untuk persembahyangan.

Sementara, Masjid Asy-Syuhada dikenal sebagai Masjid Kampung Bugis terletak di Kampung Bugis, Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Bangunan bersejarah ini didirikan pada abad ke-17, merupakan salah satu masjid tertua di Bali.

Pembangunannya dilakukan oleh warga Kampung Bugis dengan bantuan dari Raja Badung Cokorda Ngurah Sakti yang beragama Hindu.

Pembangunan MasjidAsy-Syuhada merupakan bentuk hadiah Raja Badung Cokorda Ngurah Sakti kepada Syekh Haji Mukmin, yang sukses membantu pihak kerajaan memenangkan perang pada masa penjajahan VOC.***

Berita Lainnya

Terkini