Hadiri Acara HTI, Adhyaksa Siap Klarifikasi ke Menpora Nachrawi

25 Juli 2017, 07:55 WIB
Adhyaksa Daulit/dok.kabarnusa

JAKARTA – Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault menegaskan siap menemui Menpora Imam Nachrawi guna menjelaskan seputar kehadirannya dalam kegiatan  di Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) 2013 silam.

Adhyaksa menegaskan, sebenarnya klarifikasi sudah disampaikan ke Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, BIN hingga secara tertulis ke Menpora. Demikan juga, di TV, koran, radio, media online, media sosial dan berbagai kesempatan.

Hal itu ditegaskan Adhyaksa menangapi sikap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dipastikan bakal menunda memberikan batuan terhadap Pramuka, sebagaimana yang telah disampaikan Menpora Nahrawi.

Imam berdalih, Adhyaksa hingga kini belum menjelaskan pernyataannya soal khilafah saat hadir dalam salah satu acara HTI.

“Organisasi kepemudaan yang biasa dibantu Menpora sekarang tidak dibantu lagi, salah satu yang mengemuka di DPR tentang Pramuka. Sampai sekarang masih kita pending bantuannya. Sampai ada klarifikasi penjelasan. Ini tindak lanjut ketegasan dari Perppu Ormas kemarin,” kata Imam di kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (23/7/2017).

Atas hal itu, mantan Adhyaksa kembalu menegaskan, dirinya hadir di acara HTI itu tahun 2013, hanya sebagai undangan, bukan simpatisan, apalagi anggota, seperti halnya Din Samsuddin dan tokoh nasional lainnya.

“Sudah saya jelaskan tentang khilafah panjang lebar, bagi Adhyaksa Dault, Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara kita sudah final dan harus kita jaga ini jelas, tegas dan sikap saya sejak dulu,” tegasnya dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com, Senin (24/72017).

Dia menduga Menpora Nachrowi belum sempat membaca surat klarifikasi yang dikirimkan Juga, tak mengikuti klarifikasi terbuka saya kepada umum yang sudah hampir 2 bulan lalu di viralkan.

“Pak Imam Nahrowi adalah Menpora, saya mengerti kesibukannya sebagai Pejabat tinggi negara, beliau orang terpandang di negri ini, sehingga mungkin menurutnya seharusnya saya menghadap beliau secara khusus dan langsung menjelaskan panjang lebar dan minta restu dan maaf padanya,” tegas lagi.

Jika hal itu memang diinginkan Nachrawi,maka demi kepentingan Gerakan Pramuka, ke depan dia siap menghadap jika diminta menghadap oleh tokoh PKB itu.

Semua itu, demi kegiatan Raimuna Nasional yang akan dihadiri oleh 15 000 pramuka penegak dan pandega yang akan hadir di Jakarta 3 minggu lagi bisa terlaksana. “Saya mohon, ini tak dicampuradukkan lagi, berlarut larut antara kepentingan Pramuka dengan hal pribadi,” demikian Adhyaksa. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini