Hadirkan Informasi Bermutu dan Cegah Hoaks, AMSI Gelar Cek Fakta Pilkada

9 November 2020, 06:44 WIB

Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sejumlah wilayah
menggelar Cek Fakta Debat Pemilihan Kepala Daerah 2020 guna menghadirkan
informasi berkualitas kepada publik dan mencegah terjadinya hoaks saat
perhelatan pesta demokrasi.

Kegiatan Tim Cek Fakta AMSI itu mendapat dukungan Google News Initiative itu,
sebagai bentuk kontribusi AMSI kepada publik dengan memberikan informasi yang
bermutu selama masa Pemilihan Kepala Daerah 2020.

“Melalui Cek Fakta ini juga untuk menekan hoaks (mis/disinformasi) yang
berpotensi beredar selama berlangsungnya masa kampanye dan Debat Pilkada 2020
diberbagai daerah,” terang Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut dalam
keterangannya, Minggu (8/11/2020).

Wens, sapaanya mengatakan, cek fakta adalah format baru penyampaian informasi
yang didesain untuk menghadapi hoaks yang kian merajalela. 

Melalui program ini, pihaknya ingin memastikan sebagian besar anggota AMSI
sudah mendapatkan pelatihan cek fakta. “Ke depan, cek fakta akan menjadi
senjata andalan media online anggota AMSI dalam melayani kepentingan publik,”
Wens menegaskan.

Cek Fakta Pilkada 2020 ini berlangsung di 16 AMSI Wilayah. Yaitu wilayah
Kalimantan diselenggarakan AMSI Kalimantan Barat, dan AMSI Kalimantan
Timur. 

Sedangkan di Sumatera diselenggarakan AMSI Sumatera Utara, AMSI Sumatera
Barat, AMSI Sumatera Selatan, dan AMSI Riau. Sementara itu di Indonesia Timur
diselenggarakan AMSI Sulawesi Utara, AMSI Sulawesi Tenggara, AMSI Sulawesi
Selatan, AMSI Gorontalo, AMSI Maluku-Maluku Utara.

Serta di Jawa diselenggarakan AMSI Jakarta, AMSI Jawa Barat, AMSI Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Yogyakarta. Cek Fakta Debat Pilkada tahun ini mengawal debat
yang berlangsung pada berbagai level pemilihan yaitu pemilihan gubernur,
walikota atau bupati. 

Masing-masing wilayah menentukan secara independen skup pelaksanaan Cek Fakta
Debat berdasarkan pertimbangan urgensi potensi peredaran informasi palsu dan
isu yang dibahas saat debat. 

Tim pemeriksa fakta (fact-checker) yang terlibat kali ini berasal dari
media-media anggota AMSI di masing-masing wilayah, pers mahasiswa/ akademisi
dan pakar independen di tingkat lokal. 

AMSI menekankan pihak yang terlibat dalam Cek Fakta Debat Pilkada 2020 adalah
tim independen yang tidak memiliki kepentingan memihak atau menjatuhkan salah
satu calon. 

Sekretaris Jenderal AMSI Wahyu Dhyatmika menekankan pilkada adalah momen
politik penting untuk menegaskan kedaulatan rakyat. 

“Melalui program cek fakta debat kandidat dan cek fakta hari pencoblosan, AMSI
ingin berkontribusi membantu memastikan momentum penting ini tak dinodai oleh
mis/disinformasi,” katanya menambahkan.  

Sejak akhir Oktober lalu AMSI memberikan pembekalan pada media-media anggota
dengan pelatihan Cek Fakta Pilkada 2020 di 20 AMSI wilayah. 

AMSI menargetkan setidaknya sekitar 500 jurnalis dari media anggota AMSI, pers
mahasiswa, akademisi mendapatkan pembekalan ini, sebelum terlibat dalam Cek
Fakta Debat. 

Mereka nantinya juga akan terlibat dalam Cek Fakta Pencoblosan Kepala Daerah
yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020.

Keterlibatan AMSI menekan peredaran informasi palsu selama masa pemilihan
bukan kali pertama. Sebelumnya saat Pemilihan Presiden 2019 pada Pemilihan
Presiden 2019, AMSI mengadakan empat kali cek fakta debat kandidat dan satu
cek fakta serentak berskala nasional pada hari pencoblosan. 

Kemudian, Cek Fak dilakukan kolaborasi antara media-media anggota AMSI yang
tergabung dalam Cek Fakta bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan
Mafindo.  

Saat ini AMSI memiliki anggota 338 media online yang bergabung di 21 AMSI
wilayah yang berada di 17 provinsi. AMSI telah tercatat sebagai konstituen
Dewan Pers pada awal 2020 ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini