Hakordia, Pegawai DJP Bali Diminta Belajar dari Filosofi Tukik

6 Desember 2019, 20:38 WIB
IMG 20191206 WA0261
Peringatan Harkodia Kanwil DJP Bali yang dilaksanakan di pantai Karang, Denpasar (Jumat, 12/06/19), diisi kegiatan bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik/DJP Bali

Denpasar – Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sebagaimana filosofi yang bisa dipetik dari seekor anak penyu atau tukik.

Momentum peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada tanggal 9 Desember setiap tahunnya diperingati dalam rangka membangun komitmen dan membangkitkan semangat antikorupsi serta nilai integritas di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Hakordia merupakan momentum bagi pegawai Kemenkeu untuk saling mengingatkan agar mencegah dan menghindari perilaku koruptif.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali Goro Ekanto menyampaikan peringatan Hakordia ini merupakan bagian dari kegiatan Internalisasi Corporate Value (ICV), yang dilakukan secara berkesinambungan di lingkungan Kanwil DJP Bali.

Melalui kegiatan ICV, program penguatan budaya organisasi terus digelorakan ke seluruh pegawai DJP.

Nilai-nilai Kemenkeu yang terdiri dari profesionalisme, integritas, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan merupakan nilai yang harus senantiasa dipegang teguh oleh pegawai DJP sebagai bagian dari Kemenkeu.

Lebih lanjut Goro mengatakan terbentuknya pegawai DJP yang profesional dan memegang teguh integritas akan mendorong suksesnya roda reformasi perpajakan yang sudah digaungkan sejak tahun 2002.

Menjadi bagian dari dinamika dunia yang terus bergerak, DJP sebagai institusi yang mengemban tugas penerimaan negara harus bersifat adaptif pula.

Perubahan dunia usaha yang bergulir begitu cepat, telah direspon oleh DJP melalui upaya pembenahan sistem dan layanan perpajakan yang kian hari kian memudahkan masyarakat.

Kata Goro, pegawai DJP harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.

“Belajar dari filosofi seekor tukik (anak penyu), yang tempat lahirnya ke dunia adalah di darat, namun mampu berjuang dengan tubuh mungilnya berlari menuju lautan untuk mencapai habitat sejatinya, bahkan tercatat sebagai reptile tercepat di dalam air, maka para pegawai DJP diharapkan memiliki daya juang dan sikap adaptif seperti itu,” tuturnya, Jumat (6/12/2019).

IMG 20191206 WA0260
Jajaran DJP Bali melakukan aksi bersih-bersih pantai

Untuk itu, Goro menghimbau pegawai DJP di lingkungan Kanwil DJP Bali harus memiliki daya juang yang tinggi dan terus bergerak untuk turut mendorong DJP menuntaskan tugas pengumpulan penerimaan negara yang semakin hari semakin menantang.

Dalam kesempatan ini, pihaknya juga melakukan public campaign kepada masyarakat luas, bahwa Kanwil DJP Bali terus berbenah, memperbaiki diri untuk menjadi institusi yang bersih, kredibel, dan akuntabel, tutupnya.

Peringatan Hakordia Kanwil DJP Bali yang dilaksanakan di pantai Karang, Denpasar, diawali dengan kegiatan bersih-bersih pantai sebagai wujud kepedulian Kanwil DJP Bali terhadap kelestarian lingkungan sekitar.

Acara ditutup pelepasan tukik sekaligus menandai kepedulian Kanwil DJP Bali terhadap pelestarian penyu yang merupakan hewan purbakala dan salah satu kekayaan alam pulau Bali yang keberadaannya mulai langka pada saat ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini