Kabarnusa.com – Turunnya harga Bahan Bakar Minyak BBM beberapa waktu lalu yang berimbas pada tarif angkutan transportasi mempengaruhi inflasi di Bali yang tercatat 0,96 persen di bulan April 2016.
Berdasar catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, tingkat inflasi diukur dari Kota Denpasar dan Gianyar yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,42%, dan 1,5%.
Hanya saja, pada April, kedua daerah tersebut mengalami deflasi 0,2% dan 0,06%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Adi Nugroho mengungkapkan, turunnya harga BBM dan tarif angkutan itu berefek.
“Selain itu, tren April memang menunjukkan kecenderungan turun dan kebetulan start Bali di level rendah,” kata Andi di kantornya , Senin 2 Mei 2016.
Demikian juga, rendahnya kenaikan harga bahan kebutuhan pokok berdampak positif karena membantu daya jangkau masyarakat membeli kebutuhan.
Tentunya, berdampak terhadap rendahnya tingkat inflasi kumulatif Bali periode Januari-April, hanya sebesar 0,96%
Sedangkam umtu, Deflasi di Ibu Kota Bali dan Singaraja ditunjukkan oleh turunnya indek pengeluaran masyarakat untuk kelompok transportasi, komunikasi, jasa keuangan serta kelompok perumahan.
Masing-masing kelompok itu besarannya 1,83%, dan 0,35%.
Sementra komoditas yang mengalami penurunan seperti tarif listrik, bensin, cabai merah, cabai rawit, sawi hijau, telur ayam ras. (rhm)