Hari Ibu, Rai Wahyuni Sanjaya: PDIP Tabanan Rampungkan Pendataan Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Hari Ibu adalah hari untuk mengenang, menghargai, dan hari melanjutkan perjuangan perempuan Indonesia.

29 Desember 2024, 08:45 WIB

Tabanan – Pada momen peringatan Hari Ibu, Rai Wahyuni istri Ketua DPC PDIP Kabupaten Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya menegaskan pihaknya telah melakukan pendataan pemberdayaan perempuan dan anak.

Hal itu disampaikannya saat puncak peringatan Hari Ibu dilaksanakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Aula Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan dari seluruh Indonesia pada 27 Desember lalu.

Selain Rai Wahyuni, acara dihadiri istri Ketua DPD dan DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali, serta pengurus DPP PDIP yang hadir secara luring dan daring. Acara puncak ini dipimpin Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, yang juga dikenal Bintang Puspayoga.

Dalam sambutannya, Bintang Puspayoga menyampaikan, peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan perayaan serupa di negara-negara Barat.

Hari Ibu di Indonesia adalah hari perjuangan. Hari Ibu diperingati sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan Indonesia yang dimulai sejak Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928, yang menandai bersatunya perempuan dari berbagai daerah dan organisasi dalam satu kekuatan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Hari Ibu adalah hari untuk mengenang, menghargai, dan hari melanjutkan perjuangan perempuan Indonesia.

“Kita para perempuan Indonesia, khususnya perempuan kader partai PDI Perjuangan, telah memperlihatkan ketangguhan menghadapi berbagai gelombang dan tantangan selama ini,” lanjutnya.

Bintang Puspayoga mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi diri dan mencari sumber kekuatan dari perjuangan perempuan pendahulu.

Sumber kekuatan bangsa ini adalah para perempuan pejuang pendahulu. Perjuangan mereka telah menjadi teladan dan diwariskannya api semangat pada kita semua.

Ia mengingatkan pentingnya melaksanakan amanat dari Megawati yang selalu menekankan pentingnya bekerja dengan sepenuh hati. Tanpa menghitung apa yang didapatkan, tetapi lebih kepada apa yang bisa diberikan.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, mengajak seluruh pihak bekerja dengan melaksanakan kewajiban.

“Jangan sekali-kali kita menghitung untuk rugi, ” ucap Bintang Puspayoga mengutip pesan Ibu Megawati.

Perempuan PDIP harus terus terhubung dengan masyarakat, menghadapi permasalahan bersama, dan bekerja dalam semangat gotong royong untuk kemajuan bangsa.

Ni Made Rahayuni, selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu, menjelaskan berbagai kegiatan telah dilaksanakan DPD dan DPC PDIP se-Indonesia dalam rangka menyambut Hari Ibu.

“Kami di DPD dan DPC PDIP se-Indonesia telah melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain mendata kondisi perempuan dan anak di daerah masing-masing terkait anak dengan disabilitas, stunting, serta perempuan dan anak korban kekerasan, TPPO, dan kelompok rentan lainnya,” jelas Ibu Rahayuni.

Rahayuni mengungkapkan hingga 27 Desember 2024, sebanyak 57 DPC PDIP se-Indonesia telah mengirimkan laporan terkait kegiatan peringatan Hari Ibu serta pendataan pemberdayaan perempuan dan anak.

“Kami berharap data yang terkumpul dapat diimplementasikan sebagai solusi nyata dalam upaya pemberdayaan perempuan di Indonesia,” tambahnya.

Bunda Rai Wahyuni Sanjaya, beranggapan di Era Kekinian, sebagai eorang perempuan dan terutama sebagai seorang Ibu, bisa lebih berperan dalam segala bidang.

“Kita sebagai seorang perempuan tidak boleh berhenti berusaha sampai di sini, harus bisa mengikuti perkembangan jaman” Jelasnya.

Terutama dalam mendampingi suami memimpin Kabupaten Tabanan, harus mampu menempatkan diri sesuai kapasitas, di mana harus berdiri di sisi atau di belakang untuk terus mendukung.

Dalam menghadapi tantangan ke depan dalam kemajuan jaman, Bunda Rai juga berpendapat agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Dengan kemajuan teknologi, dan media sosial itu menjadi tantangan berat yang harus dihadapi.

“Di Kabupaten Tabanan sendiri solusi yang kami berikan ialah sejak dini, anak-anak dibatasi dalam penggunaan gadget, dan tentunya kami berikan fasilitas untuk bermain dan berinteraksi di luar ruangan” imbuh Bunda Rai Wahyuni. ***

Berita Lainnya

Terkini