Kabarnusa.com, Denpasar – Sejak tiga hari terakhir Bali terus digoyang aksi demo baik pro dan kontra terhadap pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 World Trade Organization (WTO).
Massa yang menolak pertemuan organisasi perdagangan dunia itu, kembali melanjutkan aksinya dengan berbagai bentuk penolakan Kamis (5/12/2013).
Dari informasi yang beredar di kalangan wartawan, aktivis “Gerak Lawan” dan SMAA menggelar doa kematian untuk WTO dan mengenang wafatnya seorang petani asal Korea Selatan Le Kyuung He di Cancun.
“Kegiatanya Kamis pukul 10.00 Wita di Pantai Padang Galak (Taman Festival),” bunyi short message services (SMS).
Selain itu, aksi lainnya dikemas dalam Parade Budaya di Bajra Sandi, Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar sekira pukul 13.00 Wita.
Kegiatan didukung ibu-ibu petani dengan “nyuun” gebongan berbahan buah lokal.
Tidak hanya itu, aksi massa dilakukan dengan “woman assembly” dengan tema “WTO Grab Woman’s life” di mana perempuan bersuara dan bersaksi tentang persoalan yang mereka hadapi atas kebijakan WTO.
Aksi massa itu digelar Gor Tembau, Jalan Trengguli Denpasar. Aksi dilakukan di tengah masih berlangsungnya KTM ke-9 WTO di Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung 3-6 Desember 2013. (gek)