Harmoni Budaya Generasi Muda dalam Gelaran Dharma Santi XIV FPMHD Unud

Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud) kembali menggelar ajang kebudayaan yang membawa semangat kearifan lokal—Dharma Santi Panyepian XIV

8 April 2025, 06:05 WIB

Denpasar – Di tengah denyut modernitas yang kian deras, Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud) kembali menggelar ajang kebudayaan yang membawa semangat kearifan lokal—Dharma Santi Panyepian XIV, sebuah panggung kreatif untuk memperkuat wawasan budaya generasi muda Bali.

Acara ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu, 5 April 2025, hingga Minggu, 6 April 2025, di Ruang Nusantara, Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman, Denpasar.

Diikuti oleh 111 pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK dari berbagai kabupaten di Bali, lomba-lomba seperti masatua, baligrafi, hingga tari condong menghadirkan suasana penuh semangat dan kreativitas.

Selain itu, Dharma Tula—diskusi mendalam seputar nilai dharma—menjadi bagian penting dari rangkaian acara, menggugah pemahaman peserta akan spiritualitas dan budaya.

Rektor Universitas Udayana, yang turut hadir dalam pembukaan bersama Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan jajaran penting lainnya, mengapresiasi langkah konsisten FPMHD-Unud.

“Acara ini bukan sekadar seremonial, tetapi ruang untuk menggali makna spiritual sekaligus mempererat hubungan antarsesama umat Hindu di Bali,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari karakter kampus.

Tema tahun ini, Dharma, Kala, Cipta, menggema di setiap sudut acara. Ketua panitia pelaksana, Ida Bagus Putu Sandhi Kusuma, menjelaskan tema ini mengajak semua peserta untuk memadukan dharma, waktu, dan kreativitas dalam menghasilkan karya yang bermakna.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar lomba—melainkan ruang kolaborasi yang memperluas wawasan, mempererat relasi, dan meningkatkan kreativitas,” ujarnya penuh harapan.

Hari puncak, Minggu, menjadi momen penuh haru dan sukacita. Tari condong yang ditampilkan oleh 33 peserta menyihir penonton dengan gerak anggun, sementara Dharma Tula membimbing para peserta untuk memahami lebih dalam esensi perayaan Hari Raya Nyepi.

Penutupan acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor 3, simbol harmoni yang mengalun di hati setiap orang yang hadir.

Sebagai penutup, penghargaan diberikan kepada para pemenang lomba, mengukuhkan momen ini sebagai salah satu jejak inspirasi yang terus dikenang. Acara Dharma Santi Panyepian XIV berakhir dengan penuh kebersamaan, membawa semangat baru untuk menjaga budaya dan harmoni di tengah kehidupan modern. ***

Berita Lainnya

Terkini