Harmoni Spiritual Merajut Kekompakan: Rombongan Pemkab Tabanan Pukau Pujawali di Semeru Agung

Rombongan Pemerintah Kabupaten Tabanan menunjukkan kekompakan dan solidaritas luar biasa dalam sebuah perjalanan spiritual penuh makna.

14 Juli 2025, 09:20 WIB

Lumajang –Rombongan Pemerintah Kabupaten Tabanan menunjukkan kekompakan dan solidaritas luar biasa dalam sebuah perjalanan spiritual penuh makna. Dipimpin langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi Ibu Bupati, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, serta Wakil Bupati I Made Dirga beserta istri, Ny. Budiasih Dirga, seluruh jajaran Pemkab Tabanan kompak ngaturang sembah Bhakti Penganyar dalam rangkaian Karya Pujawali Krama Satunggil Warsa di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (12/7) lalu.

Acara sakral dihadiri Para Sulinggih, Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, dan tokoh masyarakat setempat ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Tabanan dalam menjaga nilai-nilai spiritual dan melestarikan warisan leluhur.

Gebyar Kesenian dan Antusiasme Ratusan Penganyar

Tak kurang dari 300 orang penganyar dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, termasuk Sekretaris Daerah, para Asisten Setda, pimpinan perangkat daerah, hingga unsur masyarakat, turut serta dalam perjalanan jauh ini. Kehadiran mereka tak hanya sekadar menghaturkan sembah bhakti, namun juga menyemarakkan suasana persembahyangan dengan persembahan seni budaya yang memukau.

Sekaa Gong Lanang, Sekaa Santhi, hingga Sekaa Rejang Tri Datu Sanjayaning Singasana yang dipimpin langsung oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, turut ngayah (berkontribusi secara sukarela) dan menambah kekhidmatan suasana di Pura Kahyangan Jagat tersebut. Momen ini memperlihatkan betapa kuatnya ikatan antara pemerintahan dan kebudayaan di Tabanan.

Bupati Sanjaya: Kebanggaan dan Semangat Tak Pernah Padam

Usai persembahyangan, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukur mendalam atas keselamatan dan kelancaran perjalanan rombongan. Dengan nada tegas dan penuh semangat, ia mengungkapkan, “Ini membuktikan masyarakat Tabanan beda. Kita jengah, jangankan di sini, dimanapun semasih bisa kita lalui, kita lewati. Karena kita tidak pernah lupa pada leluhur, karena leluhur kita berasal dari sini, dari tanah Jawa.” Pernyataan ini sontak memantik semangat kebanggaan di antara para hadirin.

Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ngayarin ini adalah implementasi nyata dari nilai-nilai Yadnya, yang mengandung makna penyucian lahir dan batin, serta menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, selaras dengan filosofi Tri Hita Karana.

“Maka dari itu, titiang sareng Pak Wakil dan jajaran mengucapkan banyak terimakasih kepada khususnya semeton Tabanan, penari rejang Tridatu, Seka Gong, PSN, semua yang datang tiang ucapkan terimakasih. Suksma pisan! Tiang bangga kita kompak bersatu, apalagi kebanggaan kita, hanya kekompakan, kebersamaan, persatuan dan Sradha Bhakti ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Ida Betara Kawitan, leluhur dan juga sesama,” pungkas Bupati Sanjaya dengan haru.

Apresiasi dari Lumajang: “Terbanyak dari Bali!”

Apresiasi tinggi turut disampaikan oleh Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Teguh Widodo. Ia mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran rombongan penganyar dari Kabupaten Tabanan yang begitu kompak dan antusias. Bahkan, Widodo secara khusus menyebut bahwa rombongan dari Tabanan merupakan yang terbanyak hadir dari Bali hingga saat ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Sanjaya beserta jajaran. Semoga jalinan spiritual dan kebersamaan ini terus terjaga di masa yang akan datang,” harap Teguh Widodo, menutup rangkaian acara dengan doa dan harapan.

Perjalanan spiritual ini tak hanya mengukuhkan tali silaturahmi antar-daerah, tetapi juga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kecintaan pada warisan leluhur akan selalu bersemi kuat di hati masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. ***

Berita Lainnya

Terkini