Harmoniskan Alam Pasca Bencana, PHDI Kota Denpasar Gelar Persembahyangan.

14 September 2025, 17:49 WIB

Denpasar,Bencana banjir besar yang melanda Provinsi Bali, termasuk di beberapa wilayah menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar.

Baik kerusakan alam, harta benda dan dampak psikologis bagi masyarakat. “Sebagai upaya mengharmoniskan seluruh elemen tri hita karana, kami menggelar persembahyangan bersama,” jelas Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar, Dr. I Made Arka, S.Pd M.Pd saat ditemui di sela-sela persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha pada Sabtu (13/9) pagi.

Walikota Denpasar yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan, unsur perwakilan Forkompimda, Paiketan Paruman Pandita Kecamatan se Kota Denpasar, Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Kota Denpasar, Peradah Kota Denpasar dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Pimpinan Cabang Kota Denpasar serta jajaran Pengurus PHDI Kota Denpasar hingga ke pengurus kecamatan dan desa/lurah se Kota Denpasar

Made Arka juga menjelaskan bahwa melalui upacara ini diharapkan goncangan yang menimpa alam semesta (bhuwana agung) dan umat manusia (bhuwana alit) akan kembali menjadi damai dan harmonis. “Kita memohon ampun dan memohon kepada Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar dilepaskan dari bencana ini, serta alam kembali harmonis dan damai agar kita terhindar dari bencana di masa datang,”jelas doktor ilmu agama ini.

Termasuk kepada umat manusia agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalani bencana yang merupakan pelajaran dan pengingat bagi umat manusia untuk selalu menjaga dan menyayangi alam dan lingkungan. Selaku lembaga umat, PHDI Kota Denpasar berharap melalui upacara dan persembahyangan bersama ini dapat menetralisir dampak negatif pasca bencana serta berupaya untuk kembali mengharmoniskan alam semesta dan kehidupan umat manusia.

Persembahyangan dan upacara ini juga sebagai upaya mohon pengampunan dan mohon kerahayuan jagat dan umat manusia,” ujar dosen ilmu agama ini. Kerahayuan jagat Bali dan Kota Denpasar agar masyarakat bisa segera kembali menjalani kehidupan dengan normal kembali.

Ketua Dharma Upapati Paruman Pandita PHDI Kota Denpasar Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga dalam kesempatan dharma wacananya menyampaikan bahwa bencana ini sebagai peringatan kepada umat manusia agar selalu menjaga keseimbangan dan keharmonisan filosofi Tri Hita Karana. “Kita diharapkan selalu menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam” jelas Ida Pandita.

Bencana ini terjadi salah satunya karena sebagai manusia kita sudah tidak menghargai dan menyayangi alam. “Semoga melalui peringatan ini kita senatiasa tetap eling dan melaksanakan filosofi Tri Hita Karana dalam tindakan nyata sehari-hari dan bukan sekadar slogan semata,” jelasnya.

Salah satu yang utama adalah senantiasa eling untuk selalu menjaga dan menyayangi alam. “Karena sesuai ajaran agama, ketika kita senantiasa menjaga dan menyayangi alam semesta, maka alam semesta akan selalu menjaga dan melindungi kita semua,” ujar Ida Pandita lagi

Selain melaksanakan persembahyangan memohon keharmonisan alam, PHDI Kota Denpasar juga melalukan penggalangan dana dan bantuan barang. “Salah satunya akan diarahkan kepada para pemangku dan pandita yang juga tertimpa bencana, termasuk nantinya kepada umat secara keseluruhan,” pungkas Made Arka.

Upacara dipimpin oleh Ketua Dharma Upapati Paruman Pandita PHDI Kota Denpasar Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga serta Wakil Ketua Dharma Upapati Paruman Pandita PHDI Kota Denpasar Ida Pedanda Nyoman Sidemen Arimbawa. Banten yang dihaturkan adalam Banten Bendu Piduka dengan Caru Ayam Brumbun dengan kelengkapannya.***

Berita Lainnya

Terkini