Hasil Riset LIPI Tak Banyak Diakses Masyarakat

27 November 2013, 20:09 WIB

Kabarnusa.com, Nusa Dua – Meskipun banyak riset dihasilkan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sayangnya belum banyak diakses ke publik.

Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono mengatakan, lembaganya sejatinya banyak melakukan dan mengembangkan hasil riset.

Termasuk langkah-langkah dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan di sejumlah lahan.

Dia mencontohkan, tanaman pangan padi, di Wonogiri, Jawa Tengah dari benih hasil riset telah mampu menghasilkan 13 ton gabah kering giling per hektar.

Demikian pula, kedelai, juga telah dilakukan ujicoba hasil riset LIPU di Sumedang, Jawa Tengah ternyata mampu memanen 3,5 ton per hektar.

Hanya saja, dia menyayangkan, hambatan birokrasi yang dinilai lamban untuk mengaplikasikan hasil riset itu secara langsung ke masyarakat.

Selama ini harus melalui Kementerian Pertanian dulu dan birokrasinya sangat lamban.

“Solusinya, kita langsng ke Pemda dengan minta tolong untuk menyediakan lahan,” ucapnya.

Kendala lainnya, LIPI tidak diberikan anggaran khusus untuk tugas implementasi sehingga tidak punya akses langsung ke masyarakat untuk menyampaikan hasil riset.

“Kita malah ditegur dan diingatkan tugas LIPI riset saja. Tapi ketika dipanggil DPR, kita yang kena dan ditanya mana hasil LIPI,” cetusnya.

Karenanya, Ke depan, dia berharap ada kerjasama antara riset community dengan policy maker agar hasil riset bisa diimplementasi  ke masyarakat.

“Kelemahan ini juga terjadi ketika ada swasta yang berminat dan memakai hasil riset kita, tapi terkendala birokrasi. Untuk terima royalti juga tidak jelas aturannya,” tutupnya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini