KabarNusa.com – Tak lama setelah Ketua Umum PAN Hatta Rajasa meninggalkan rumah duka
Kompleks RSAD Denpasar, tangisan histeris keluarga almarhum Laurens
Bahang Dama (50) kembali pecah.
Usai rombongan DPR RI dan Hatta meninggalkan lokasi
pelepasan jenazah Laurens Ketua Komisi V DPR, ruamh duka di RSAD Denpasar, kembali dili[uti keharuan, sabtu
(16/8/2014).
Tak berselang lama datang, puluhan anggota keluarga dan kerabat Laurens yang baru datang dari
Manggarai Timur NTT, langsung menangis histeris begitu masuk rumah duka
tempat pengusaha pariwisata itu disemayamkan.
Mereka masih mengenakan pakaian adat mereka meratapi, memandangi dan berusaha
memegang wajah Laurens yang sudah terbujur kaku di peti jenazah.
Suasana berubah penuh tangisan dan histeris kerabat almarhum kembali menyulut keharuan ratusan
hadirin yang tengah melayat. Tidak hanya itu, dua anggota keluarga
almarhum pingsan sehingga keluarga lainnnya berusaha menenangkan mereka.
Juru bicara keluarga, Ardy Ganggas mengatakan. rasa kehilangan memang
tak bisa dipungkiri oleh keluarga dan masyarakat NTT, karena semasa
hidup, almarhum dekat dengan mereka.
Dalam kesempatan itu, Ardy menambahkan, setelah prosesi penyerahan
jenazah ecara resmi dari DPR kepada pihak keluarga rencananya, almarhum
akan dimakamkan Sabtu 17 Agustus 2014 besok siang.
Sebelumnya memang direncanakan Laurens akan dikebumikan di Flores NTT, namun urung dilakukan.
“Berdasar rapat terakhir keluarga besar disepakati Beliau dimakamkan di
Bali,” jelas Ardy di rumah duka RSAD Jalan PB Sudirman 1 , Denpasar,
Sabtu ,(16/8/2014).
Kata dia, istri dan kedua putri almarhum tetap menginginkan almarhum
dimakamkan di Bali. salah satu pertimbanganya, karena keluarga besar
Laurens banyak menetap di Bali sehingga memudahkan mereka untuk setiap
saat ke pemakaman.
Selain itu, keluarga akan tetap menetap dan meneruskan usaha bidang
pariwisata di Bali sehingga diputuskan almarhum dikebumikan di Bali.
Ardy menambahkan, untuk prosesi pemakaman jenazah, hari ini diisi misa penghiburan di rumah duka.
Sedangkan, besok sebelum dikremasi didahuli dengan misa pelepasan sesuai keyakinan sebagai umat katolik.(gek)