Heboh Video Jenazah Covid-19 di Probolinggo, Tujuh Warga Diamankan

8 November 2020, 16:32 WIB

Tujuh wargha diamankan Polres Probolinggo guna dimintai keterangan
terkait penyebaran video hoax pada Sabtu 7 November 2020/ Syahroni Sakti
Istione

Probolinggo – Jajaran Polres Probolinggo Jawa Timur mengamankan tujuh
orang guna dimintai keterangan terkait kasus penyebaran video hoax tentang
jenazah Covid-19.

Warga Probolinggo dihebohkan beredarnya video melalui media sosial facebook
dan whatsapp (wa) tentang jenasah warga Paiton yang dikabarkan meninggal
karena Covid-19 dengan kondisi mata tercongkel.

Mereka diamankan ke Polres Probolinggo guna dimintai keterangan terkait
penyebaran video hoax pada Sabtu 7 November 2020. Polisi merilis ketujuh
orang yang diamankan juga ikut diperlihatkan dengan menggunakan masker. Hanya
saja, saat ini statusnya masih sebatas sebagai saksi.

“Kami amankan mereka karena ikut serta menyebarkan berita hoax tentang jenasah
Covid-19 yang matanya dicongkel. kasus ini akan kami dalami dan kembangkan,”
tegas Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Rizky Santoso saat konferensi pers
di Mapolres Probolinggo.

Pihaknya masih mencari pelaku lain ataupun mencari pelaku utama penyebar video
hoax yang meresahkan warga. Ketujuh terduga penyebaran hoax itu terdiri dari
enam laki-laki dan satu perempuan yaitu RH (24).S (33). SF(24), S (33) dan MS
(28).

“Kelimanya warga Kecamatan Paiton,” ungkap Rizky. Sedangkan dua orang lainnya
NS (40) warga Kecamatan Kraksaan dan M (25) warga Kecamatan Pakuniran.

Dijelaskan, awalnya satu orang yang diamankan NS yang merupakan pengunggah
video di media sosial facebook pada Jumat pukul 22.00 Wita di rumahnya.
Kemudian penangkapn berlanjut kepada terduga lainnya di rumahnya
masing-masing.

Kasatrekrim menambahkan, mereka menyebarkan video dengan beragam ada yang
melalui status ada yang melalui facebook. Polisi masih mendalami kasus
tersebut. Mereka, ejauh ini masih tidak ditahan, dikarenakan baru sebagai
saksi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada semua terduga, belum dipastikan pelaku
penyebab penyebaran video itu.

Masih belum sampai ke pelaku utama kasus ini bermula dari MD Perempuan yang
meninggal dengan status covid-19 dari Desa Alas Tengah Kecamatan Paiton
meninggal dengan kondisi mata tercongkel mengeluarkan banyak darah dyang
tembus ke kain kafan yang sudah dilapisi plastik.

Hal itu diketahui, saat jenazah dibuka dari dalam peti jenazah. Ainul Huda
(35) selaku keluarga perempuan yang meninggal, membantah bahwa keluarnya darah
yang dikabarkan meninggal karena Covid-19.

“Waktu itu saya turut berada dan menyaksikan waktu sesi pemandian jenasah.
keluarga saya memang ada darah yang keluar dari tubuhnya.jenasah itu
mengeluarkan darah dari mata,” ucapnya kepada wartawan.

Kondisi MD menurutnya, sudah terjadi sudah lama menderita penyakit hipertensi
dan stroke. “Jadi berita ini semua tidak benar, saya harapkan pelaku
penyebaran video tersebut bisa segera terungkap,” imbuhnya. (ron)

Berita Lainnya

Terkini