TABANAN – Tim Detasemen C Brimobda Polda Bali menembak mati tiga dari anggota kelompok teroris yang hendak menggagalkan Pemilu 9 April di Kabupaten Tabanan. Dilumpuhkannya kelompok teroris itu, berawal dari informasi yang diterima, mengindikasikan kuat ada yang akan melakukan aksi teror gangguan dari kelompok bersenjata.
Kelompok bersenjata itu, hendak mengacaukan saat penghitungan suara di Kantor KPUD Tabanan. Ratusan massa yang mengepung kantor KPU Tabanan terprovokasi oleh kelompok bersenjata yang nyaris memicu kerusuhan. Namun berkat kesigapan jajaran kepolisian, sebelum kelompok teroris itu beraksi lebih jauh berhasil dilumpuhkan.
“Tiga teroris ditembak mati, tiga lainnya dilumpuhkan.” jelas Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono saat memimpin simulasi dalam latihan peningkatan Kemampuan Lapangan Brimob (KLB) Daerah Bali, Jumat (14/3/14).
Dalam latihan kesiapan jajaran kepolisian dalam menghadapi pemilu dimulai 12-14 Maret 2014. Kapolres mengungkapkan, terciptanya situasi yang kondusif menjelang pemilu tidak bisa semata dibebankan kepada Polri namun juga dalam menyelenggrakan keamanan perlu bantuan dan peran serta masyarakat.
“Pemilu 2014 yang damai merupakan harga mati yang tidak boleh ditawar oleh siapapun, Kapolres sebagai penanggung jwb keamanan di Wilayah Tabanan siap untuk mati demi mempertahanan keamanan di Tabanan,” tegas Dekananto.
Dalam latihan itu, melibatkan, 40 orang anggota Brimob Polda bali yang yang merupakan pasukan pelopor, Gegana dan penjinak Bom Polda Bali dari Detasemen B (Mengwi) dan Detasemen C (Gilimanuk). Juga dilibatkan, 15 orang pelatih, pendamping 15 orangg dari Sat Brimob Polda Bali, didampingi langsung Dansat Brimob Polda Bali Kombes Pol Rudy Harianto,, Kaden B AKBP Yeskial Tulle Kaden C Kompol I Made Suragama,
Turut menyaksikan jajaran muspida, muspika, caleg kepala desa, Bendesa Adat Lalanglinggah dan Surabrata, tokoh masyarakat, tokoh ormas, Panwascan bersama petugas PPL. Materi latihan adalah peningkatan kemampuan lapangan anggota Brimob Polda Bali dalam menghadapi segala bentuk gangguan keamanan, yang berintensitas tinggi, di antaranya kerusuhan massa, teror dan penjinak bahan peledak. (gus)