Kabarnusa.com – Kehidupan pasutri Gusti Putu Juliarta (40) dan Komang Paniastri (35), warga Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali sungguh miris dan memprihatinkan.
Setelah anak bungsunya meninggal karena lahir prematur beberapa tahun lalu, kini putra keduanya berumur 5 tahun, menderita lumpuh.
Lantaran penghasilan pasutri ini pas-pasan, tidak bisa lagi melanjutkan pengobatan anaknya. Keduanya hanya pasrah dengan keadaan buah hatinya itu.
Ditemui beberapa waktu lalu di rumahnya, Gusti Putu Juliarta yang bekerja sebagai pegawai kontrak Pemkab Jembrana dengan gaji hanya Rp 1 juta per bulan, sedang menjaga putranya, Gusti Kadek Dwi Laksmana (5).
“Kami harus bergantian, menjaga karena kondisi anak kami lumpuh, harus benar-benar mendapatkan perhatian,” ujar Juliarta didampingi istri Komang Paniastri kepada wartawan.
Awalnya, dia sudah berusaha mati-matian, mencari uang untuk pengobatan anaknya, hingga terapi ke Denpasar. Sayangnya kondisi Laksmana tidak kunjung membaik.
Sejak tiga bulan lalu, dia sudah tidak mampu lagi membiayaai pengobatan.
Pasalnya, penghasilannya pas-pasan. Sedangkan, sang istri tidak bekerja hanya mengurus anak.
Meski begitu, pasutri ini masih bisa bersyukur karena telah memiliki rumah untuk berteduh. Meskipun rumahnya sangat sederhana.
Dia sangat berharap, ada dermawan yang sudi membantu untuk biaya pengobatan anaknya.
“Sebenarnya kami masih punya satu motor. Bisa saja itu kami jual untuk biaya pengobatan anak. Tapi kalau motor itu dijual saya jelas tidak bisa bekerja,” tutupnya.(dar)